KedaiPena.Com – Kecelakaan kerja bisa dialami siapapun, termasuk pemain sepak bola.
Cedera fisik saat bermain dalam sebuah pertandingan adalah resiko yang tak dapat dihindari oleh atlet kulit bundar ini.
Menurut CEO Sekolah Sepakbola Villa 2000 Asher Imaret Siregar, kecelakaan demikian adalah peristiwa umum yang terjadi.
Dengan rentang umur yang variatif, intensitas kompetisi yang tinggi dapat meningkatkan resiko cedera.
“Sebetulnya itu si yang paling bisa membuat cedera. Pemain harus latihan pagi dan sore. Kadang panitia juga ada yang gelar ‘One Day Festival’ dari pagi sampai sore, rentan juga cedera. Faktor kelelahan fisik sih yang jadi sebab utama,” katanya saat menerima kunjungan tim BPJS Ketenagakerjaan di markas Villa 2000, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (10/4/2019).
Untuk mengurangi resiko cedera, ia lebih menekankan pada disiplin latihan dan disiplin pemain.
“Itu penting apalagi untuk yang senior. Jangan sampai mereka terpengaruh gaya hidup, suka nongkrong dan begadang malam, padahal besoknya tanding. Nah rawan cedera kan ga bagus,” sambungnya.
Kata dia, cedera paling umum dialami oleh pemain bola adalah di engkel dan memar akibat benturan pemain.
“Paling lainnya patah tangan karena dia jatuh dan menahan terlalu keras. Kalau kecelakaan patah vital lain sih, Alhamdulillah belum pernah ada,” tuturnya.
Sebagai ‘treatment’ Villa 2000 melakukan fisioterapi di markasnya.
“Terapi di sini, suruh istirahat. Dilarang naik tangga dulu biar cepet sehat,” katanya lagi.
Maka dari itu, dirinya menilai adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan adalah hal menarik. Karena bisa mengakomodir pemulihan pemain pasca cedera.
“Seperti kemarin sempat ada kejadian pemain ikut turnamen, jatuh dan patah tangannya,” tambah dia.
Selama ini untuk menangani anak didik yang cedera, pihak Villa 2000 memang menyediakan fisioterapi dalam fasilitasnya. Tapi dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan maka pengembalian kondisi pemain dalam keadaan optimal lebih terbantu.
Laporan: Rian Sartono Perdana