KedaiPena.Com – Beredar sejumlah nama-nama Menter kabinet dari Presiden Jokowi di pesan singkat. Nama-nama tersebut muncul setelah wacana reshuffle yang dilontarkan oleh Presiden Jokowi.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menyoroti, sejumlah nama-nama yang masuk dalam pesan yang beredar tersebut. Fernando menyinggung nama Budi Gunawan, Hasto Kristiyanto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Kalaupun ada perombakan kabinet dalam waktu dekat, Kepala BIN Budi Gunawan kemungkinan besar akan masuk dalam kabinet. Sebab, sejak awal pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, memang sudah didorong untuk menduduki kursi salah satu menteri namun gagal,” ungkap Fernando dalam keterangan, Jumat, (3/7/2020).
Fernando juga memberikan respon atas masuknya nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pesan tersebut. Fernando mengaku ragu Hasto akan masuk kabinet Jokowi.
“Hasto saya yakin tidak akan mau menduduki kursi salah satu nenteri pada saat sekarang ini karena posisinya sebagai Sekjen PDI Perjuangan. Beliau sudah berulang kali menolak menjadi menteri sejak periode pertama Jokowi karena ingin konsentrasi mengurus partai,” tutur Fernando.
Sedangkan untuk nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kata Fernando, memang layak untuk masuk posisi menteri Jokowi.
“Salah satu menteri mengingat kekuatan politik Partai Demokrat sekitar 8% di Senayan atau kalau memang AHY enggan masuk kabinet, bisa memberi kepercayaan kepada Syarief Hasan yang sudah berpengalaman menjadi Menteri Koperasi dan UMKM,” ungkap dia.
Fernando pun turut sepakat jika nama Ahok masuk sebagai Menteri BUMN menggantikan Erick Thohir.
“Kementerian BUMN memang tepat kalau akan diisi oleh Basuki (BTP) karena memang berhasil menata Jakarta dan menejemen pemerintahan di DKI. Perombakan kabinet oleh Jokowi harus dilakukan untuk kepentingan pembangunan Negara,” papar dia.
Untuk nama menteri yang layak diganti, tegas Fernando, Menkumham Yasonna Laoly layak diganti.
“Yasonna memang layak diganti karena beberapa kebijakannya kurang tepat dan sempat membuat kegaduhan pada awal pemerintahan Jokowi yang kedua,” papar Fernando.
Fernando melanjutkan, untuk posisi Menteri Kesehatan Terawan sebagai menteri yang seharusnya paling berperan menangani Covid-19, dianggap gagal dan diindikasikan salah satu yang ditegur oleh Jokowi pada saat rapat kabinet.
“Nama Hasto Kepala BKKBN yang sempat muncul pada penyusunan Kabinet Jokowi-Maruf, bisa jadi sebagai pengganti Terawan untuk menduduki posisi Menteri Kesehatan. Dan sebagai pengganti posisi Yasonna bisa diisi orang lain dari luar PDI Perjuangan,” ungkap Fernando.
Laporan: Muhammad Lutfi