KedaiPena.Com – Ancaman reshuffle Presiden Jokowi hanya sebatas omong kosong. Karena hingga kini ancaman tersebut belum terealisasikan.
“Sesuai dengan pernyataan presiden Jokowi 18 Juni lalu, maka harus dilakukan perombakan kabinet. Jangan sekadar mengancam, tapi reshuffle kabinet harus segera dilakukan. Jangan omong doang,” kata Direktur Eksekutif Pusat Politik dan Sosial Indonesia (Puspolindo) Dian Cahyani di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Magister Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana ini mengatakan, Presiden Jokowi harus menepati janjinya untuk melakukan reshuffle terhadap menteri yang dinilai gagal menjalankan tugasnya.
Jika tidak, lanjut dia, performa kinerja pemerintah akan menurun di masa pandemi ini.
“Beberapa menteri ada yang tenggelam tidak tau bagaimana kelanjutan program kerjanya, Presiden Jokowi harus benar-benar tegas. Jangan pencitraan saja mau reshuffle,“ jelasnya.
“Sebaliknya, jika presiden melakukan reshuffle akan mendapatkan simpati masyarakat yang sedang kesal dengan kinerja para menterinya. Reshuffle mesti dilakukan atas basis kinerja dan data,” tambahnya.
Lebih jauh lagi, ia menyoroti beberapa pos kementerian yang harus dievaluasi karena kinerja Mereka tidak begitu bagus selama pandemi ini.
“Kementerian di bidang ekonomi, kesehatan, dan bidang PMK yang perlu mendapatkan sorotan dan perlu dirombak,” sarannya.
“Jika presiden ingin memperbaiki kinerja para menteri, saat ini merupakan waktu yang tepat mengevaluasi menteri nya agar ke sejalan dengan konsep new normal pemerintahan,” tandas perempuan yang akrab disapa Dean itu.
Laporan: Muhammad Hafidh