KedaiPena.Com- Pengamat Politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak serampangan dalam memilih menteri di kabinetnya. Karyono sapaanya juga meminta presiden Jokowi dapat memilih menteri yang profesional, kompeten, jujur dan bersih.
Karyono mengingatkan, jika berdasarkan data empiris tidak sedikit menteri dalam kabinet pemerintahan telah terjerat kasus korupsi. Sebagian besar dari mereka adalah menteri dari partai politik.
“Presiden harus memilih menteri yang profesional, kompeten, jujur dan bersih karena presiden yang diberikan hak prerogatif [memilih menteri] oleh konstitusi,” ujarnya, Jumat,(6/10/2023).
Karyono menyampaikan hal itu di tengah badai yang menimpa kabinet Presiden Jokowi saat ini lantaran dua menterinya yakni Menteri Pertanian Syharul Yasin Limpo (SYL) dan Menpora Dito Ariotedjo tersandung kasus korupsi.
Karyono menilai banyaknya menteri yang tersandung korupsi harus menjadi bahan evaluasi presiden dalam menentukan dan menunjuk menteri dan pejabat lainnya. Hal itu penting dilakukan agar di kemudian hari citra pemerintah juga tidak tercoreng.
“Banyaknya kasus korupsi yang melibatkan para pembantu presiden berdampak pada tingkat ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah,” ujarnya.
Menurut Karyono, diperlukan azas prudential dalam mengangkat seseorang menjadi menteri. Namun, dia pesimis presiden bisa bijaksana dalam memilih menteri baru jika terjadi reshuffle.
Pasalnya, selama ini keputusan presiden dalam merombak kabinet lebih dominan mempertimbangkan kalkulasi politik.
Hal itu, kata Karyono, disebabkan oleh banyak faktor antara lain adanya sistem koalisi yang menghasilkan kabinet kompromi.
Di satu sisi, lanjut Karyono, presiden juga memiliki kepentingan untuk mendapatkan dukungan politik di parlemen dalam rangka memuluskan agenda pembangunan yang memerlukan dukungan politik di parlemen.
“Dengan demikian, zaken [kabinet yang mengutamakan keahlian dari anggotanya] kabinet hanya sebatas mimpi,” tuturnya.
Karyono pun menilai Jokowi memang seharusnya melakukan reshuffle kabinet. Apalagi, jika dua menterinya diyakini terlibat kasus korupsi. Reshuffle dinilai menjadi pertaruhan terakhir Jokowi di ujung masa jabatannya.
“Menteri yang diduga kuat terlibat korupsi sudah seharusnya diganti. Presiden Joko Widodo tidak perlu ragu untuk mengganti menterinya yang tersandung masalah hukum,” pungkas Karyono.
Laporan: Tim Kedai Pena