KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‎terlihat sangat kompromis dalam ‘reshuffle’ Kabinet Kerja Jilid II. Ini terlihat dari diakomodirnya partai politik yang dulu berada di kubu Prabowo Subianto.
Sebut saja Partai Amanat Nasional (PAN) yang kebagian jatah MenpanRB, lewat kadernya Asman Abnur dan Golkar yang kebagian Menperin lewat Airlangga Hartarto.  ‎
“‘Reshuffle’ itu memperlihatkan bahwa Jokowi ingin main aman dan terpaksa mengorbankan beberapa menteri dari kalangan profesional seperti Rizal Ramli dan beberapa menteri lainnya,” kata akademisi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno dalam sebuah diskusi di Tangerang Selatan, Sabtu (6/8).‎
Padahal menurut Adi, selama ini menteri-menteri tersebut memiliki ‘track record’ yang cukup bagus. Namun, harus terpaksa tersingkir karena mereka tidak memiliki kekuatan politik yang kuat.
“Kalau kita ‘tracking’, menteri yang diganti itu tidak ada yang buruk. Namun, mereka terganti karena tidak memiliki kekuatan politik yang kuat. Padahal selama ini banyak menteri yang kinerjanya biasa saja tapi tidak diganti karena memiliki kekuatan politik,” tuturnya.
Lanjutnya, dengan pergantian kabinet ini tentu Jokowi akan semakin mudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tanpa harus menemui kendala seperti sebelumnya.
“Perombakan kabinet hanya menyisakan Gerindra sebagai oposisi. Dan itu membuat kebijakan-kebijakan yang keluar nantinya tidak akan ada yang hambatan politik. Maka yang harus kita tunggu adalah apakah Nawacita masih bisa dibuktikan,” tandas Adi‎.
(Prw)‎