KedaiPena.Com – Gerakan Bersih Indah Sehat Aman (BISA) yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI diyakini dapat menjadi salah satu upaya efektif untuk memulihkan sektor pariwisata yang baru saja diterpa badai pandemi.
“Badai pandemi telah memukul sektor ekonomi andalan devisa negara ini, sedikit upaya dalam BISA semoga menjadi obat bagi masyarakat pelaku di lokasi wisata,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Kamis (13/8/2020).
Dia menambahkan, pandemi telah membawa Indonesia ke dalam jurang resesi ekonomi.
“Banyak pihak sudah bilang kita masuk resesi, minus pertumbuhan sudah 5,2%,” imbuh Fikri.
Pariwisata dan ekonomi kreatif, lanjutnya, adalah sektor penyumbang devisa dan Produk Domestik Bruto negara.
“Tourism sudah jadi andalan devisa nomor 2 setelah CPO, bahkan bisa jadi bila digabung dengan sektor ekonomi kreatif menjadi nomor 1,” ungkapnya.
Sehingga, ambruknya sektor pariwisata RI telah memperburuk kondisi resesi ekonomi RI yang dihajar pandemi Covid-19.
“BISA ini merupakan rintisan bagi pelaku sektor wisata di daerah untuk bangkit, bagaimana menyiapkan lokasi wisata sesuai adaptasi kebiasaan baru (new normal) agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan,” tambahnya.
Karena pariwisata tidak dipungkiri menjadi penyambung nafkah bagi mayoritas masyarakat terutama di daerah wisata.
“Saat ini menjadi saat yang tepat untuk memperbaiki mindset dan standar tempat wisata yang aman, terutama agar tidak menjadi klaster baru Covid,” ujar Fikri.
Ia juga menekankan pentingnya mengangkat isu lingkungan dalam BISA untuk memperbaiki citra destinasi wisata kita yang rating-nya rendah.
“Wisata kita dicitrakan dunia tidak peduli lingkungan, kotor banyak sampah, contohnya ada dokumenter tentang sampah di puncak Rinjani dan pantai Kuta Bali, mungkin ini jadi penyebab target kita untuk menghadirkan 20 juta turis gagal tercapai,” urai dia.
Laporan: Muhammad Lutfi