KedaiPena.Com – Ketua Komisi III DPRD Tangerang Selatan Zulfa menjalankan agenda masa reses III, tahun 2019. Kegiatan reses dilakukan di enam lokasi di Dapil III Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu.
Zulfa menjelaskan, secara etimologi masa reses adalah masa beristirahat yang dalam bahasa Inggris disebut “recess”. Artinya adalah waktu ketika seseorang beristirahat, berpindah tempat ataupun turun main.
“Reses sendiri dapat diartikan sebagai “break” atau mengambil libur dari tugas yang ada,” ujar anggota Fraksi Gerindra ke KedaiPena.Com, Senin (09/12/2019).
Ia menerangkan dalam pengertian masa reses secara etimologi adalah masa ketika sekelompok orang untuk sementara meninggalkan tugas utamanya.
Masa reses dalam pemerintahan diartikan sebagai masa, ketika sekelompok pejabat meninggalkan tugasnya untuk sementara, dalam rangka pengembangan diri untuk kebaikan bangsa dan negara.
“Pada masa reses tersebut diharapkan bagi para anggota DPRD turun ke masyarakat untuk bersosialisasi dan mendengarkan keluhan masyarakat dan mencatatnya,” sambung dia.
Dirinya menjalankan agenda reses yang dijadwalkan dari tanggal 02 Desember sampai dengan 07 Desember 2019.
Dimana jadwal reses dirinya terhitung dari:
Hari pertama tanggal 02 Desember 2019 reses di Kelurahan Rawa Buntu di kediaman Hermansyah, RT 05/ 02, Kelurahan Rawa Buntu.
Hari kedua tanggal 03 Desember 2019 di tempat Amir Sueib, RT 01 /01, Kelurahan Bakti Jaya Kecamatan Setu.
Hari ketiga tanggal 04 Desember 2019 di tempat Syafrudin, RT 01/04, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.
Hari keempat tanggal 05 Desember 2019 di lapangan Badminton Perum Citra Prima Serpong I, RT 04/04, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu.
Hari kelima tanggal 06 Desember 2019 di kediaman Tini, RT 003/007, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong.
Hari keenam tanggal 07 Desember 2019 di rumah Cucu Haerudin, Perum Griya Serpog RT 001/006, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu.
“Di acara reses ini masyarakat tersebut sangat antusias, yang dihadiri kurang lebih 100 orang,” ungkap dia.
Dia, mengatakan 100 orang tersebut terdiri dari tokoh masyarakat, ustadz, sesepuh kelurahan setempat, RW, RT, ibu rumah tangga, elemen para pemuda dari organisasi.
“Alhamdulillah dalam agenda reses ini bisa bertatap muka langsung, mendengar keluh kesah, dengan masyarakat. Insya Allah saya bisa menampung aspirasi dari masyarakat, karena banyak masukan dari masyarakat tentang persoalan yang belum direalisasikan oleh pemerintah,” lanjutnya.
Adapun, aspirasi yang kerap disampaikan masyarakat terdiri dari persoalan pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan dan infrastruktur.
Semisal persoalan infrastruktur, banyak gorong-gorong yang mampet sehingga mengakibatkan air menggenang dan banjir. Lalu penerangan jalan umum yang cenderung sering mati dari beberapa titik.
Lalu tentang kesehatan, pelayanan puskesmas dan RSUD yang kurang maksimal. Kemudian butuhnya pelatihan pelatihan untuk peningkatan SDM, baik anak muda, ibu-ibu dalam meningkatakan keterampilan.
“Ada juga penggalakan koperasi dan UKM untuk meringankan dan mensejahterkan ekonomi masyarakat. Lalu persoalan pendidikan yang krusial, dari sistem zonasi yang tidak proporsional, banyak pungli,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan