KedaiPena.com – Rendahnya literasi keuangan masyarakat dan belum terbentuknya aspek hukum yang mampu mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi, merupakan PR besar bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memiliki fungsi sebagai regulator Dalam dunia keuangan Indonesia.
Pengamat Ekonomi, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dr Eisha M Rachbini mengingatkan ada tantangan penting yang harus diselesaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
“Tantangan penting itu adalah meningkatkan secara signifikan literasi masyarakat tentang lembaga keuangan bank dan non bank khususnya digital financial, dapat ditingkatkan secara signifikan. Masalah ketidakpuasan yang terjadi saat ini pada lembaga keuangan, baik bank atau non bank, itu karena masih rendahnya pengetahuan finansial masyarakat,” kata Eisha dalam diskusi publik Menakar Kinerja OJK di Hutan Rimba Lembaga Keuangan, ditulis Senin (13/2/2022).
Ia menyatakan peran OJK sebagai Badan regulator keuangan dibutuhkan untuk menjawab banyaknya masalah-masalah di masyarakat yang mengeluhkan tentang pinjaman online liar yang meresahkan.
Data menunjukkan 95 persen platform digital financial khususnya pinjaman online di Indonesia didominasi oleh pinjaman online Ilegal atau liar.
“Yang terdaftar di OJK dari pinjol-pinjol tersebut tercatat sedikit sekali. Untuk itu keharusan merampungkan Undang-undang Keuangan harus menjadi prioritas. Apalagi setelah pandemi kebutuhan orang akan digital financial menjadi semakin meningkat. Jika literasi masyarakat tidak ditingkatkan maka akan berakibat buruk bagi sistem keuangan di Indonesia ke depan,” ungkapnya.
Eisha juga menyatakan bahwa perkembangan sangat cepat teknologi informasi (AI), khususnya di bidang digital financial, menyebabkan tumbuhnya tuntutan akan percepatan berkembangnya aspek hukum.
“Dibutuhkan payung hukum yang dapat mengimbangi kecepatan teknologi digital, agar masalah-masalah yang muncul dapat cepat di atasi. Terlebih pada tahun 2025 perkembanan teknologi digital financial akan berkembang dua kali lipat dari saat ini,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa