KedaiPena.Com- Rencana pemindahan depo Pertamina Plumpang yang saat ini berada di Koja, Jakarta Utara, ditentang oleh wakil rakyat di Senayan, Jakarta. Pasalnya pemindahan tersebut sangat tidak realistis dan membutuhkan waktu serta biaya yang tak sedikit.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam menanggapi rencana yang dilontarkan Wakil Presiden atau Wapres Ma’ruf Amin tersebut. Wapres sebelumnya mengusulkan agar depo Pertamina di Plumpang dipindahkan pasca kejadian kebakaran.
“Relokasi Depo Pertamina Plumpang sangat tidak realistis, membutuhkan waktu dan biaya yang besar bahkan terkesan lebih kental nuansa politiknya,” ujar Syaikul, ditulis, Jumat,(10/3/2023).
Politikus PKB ini berharap, agar pemerintah mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan terus meningkatkan pengelolaan manajemen resiko di dalam Pertamina.
Ia menilai pemindahan depo tidak menjamin tidak terulangnya insiden serupa, apabila Pertamina tidak meningkatkan SOP (standard operational procedure) dalam manajemen resiko di setiap proses maupun tahapan kerja.
Kebakaran yang menewaskan belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka yang tinggal berbatasan langsung dengan Depo Pertamina Plumpang ini meyisakan banyak misteri. Pasalnya musibah ini adalah kali pertama sejak beroperasinya Depo Pertamina Plumpang pada tahun 1974.
Pertamina sejatinya belajar dari kecelakaan kerja yang terjadi sebelumnya. Sebagai contoh, ledakan kilang yang terjadi di RU VI Pertamina Balongan pada 29 Maret 2021 lalu telah menewaskan 4 orang warga yang sedang melintas. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya zona penyangga dan berbatasan langsung dengan jalan umum.
“Saat ini, membuat zona penyangga (buffer zone) di lokasi Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang paling kongkret yang bisa dilakukan dan juga membebaskan lahan masyarakat sampai jarak aman,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik