KedaiPena.Com – Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Hady Sutjipto menilai, rencana pemerintah untuk menaikkan PPN disaat pandemi Covid-19 tidak bijak.
“Mungkin untuk saat ini tidak bijak ya artinya kondisinya masyarakat di tengah pandemi dan daya beli masyarakat sedang menurun atau masih terbatas,” ucap Hady begitu dirinya disapa, Selasa, (18/5/2021).
Selanjutnya, dirinya meminta, kepada pemerintah untuk memperjelas barang apa saja yang akan diwacanakan kenaikan PPN. Pasalnya, beberapa waktu lalu terdapat kendaraan mewah yang dibebaskan dari pajak.
“Jadi perlu kejelasan PPN diterapkan ke jenis barang apa dulu, walupun pada dasarnya PPN memberikan beban pada masyarakat atau konsumen pada ujungnya sebagai pembeli,” tambahnya.
Menurutnya, jika kenaikan PPN tersebut dikenakan pada barang yang langsung bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
“Iya, itu justru akan memperburuk daya beli masyarakat, di lain sisi seharusnya di naikan (daya beli masyarakat, red) di situasi pandemi sekarang. Pemerintah kan telah menggelontorkan sekian triliun untuk bantuan-bantuan langsung tapi jika seperti itu maka tidak ada efeknya,” ungkapnya.
Hady berharap, pemerintah dapat mengkaji kembali terkait rencana menaikan PPN. Hadi meminta, pemerintah mencari alternatif lainnya yang tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat atau konsumen.
“Sehingga tidak membebankan kepada masyarakat. Tentu harus mencari alternatif lain yang tidak menjadikan beban itu kepada masyarakat, padahal kita kan sebenarnya kaya dengan sumber daya alam, seperti pajak-pajak pertambangan yang memberikan daya tambah pendapatan, jadi jangan langsung menyentuh sektor masyarakat atau konsumen,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi