KedaiPena.Com- Isyarat Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk menaikkan harga BBM jenis Pertalite, gas LPG subisidi hingga tarif dasar listrik mendapatkan sorotan sejumlah kalangan. Salah satu yang menyoroti soal isyarat dari Menteri ESDM tersebut, ialah mantan Ketua VI DPR Inas N Zubir.
Inas begitu ia disapa menilai, kenaikan harga tersebut hanya akan membuat perekonomian rakyat yang baru pulih kembali terpuruk.
Inas pun mengaku yakin, rakyat akan kembali mengalami kesulitan ekonomi, jika kenaikan harga barang-barang tersebut direalisasikan.
“Perekonomian rakyat yang baru saja akan pulih dari keterpurukan, nampaknya akan kembali terpuruk akibat bom waktu yang mulai meletup dalam bentuk harga BBM, LPG dan listrik sehingga rakyat akan kembali megalami kesulitan ekonomi akibat kenaikan harga energi tersebut akan menyebabkan kenaikan inflasi secara signifikan, lalu menyulut kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Inas, Minggu,(17/4/2022).
Inas memahami, kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut demi menyelamatkan BUMN energi yang kondisinya sedang bleeding akibat kebijakan pemerintah yang selama ini terlalu mengintervensi harga jual BBM dan listrik.
“Ini mengakibatkan keuangan BUMN energi mengalami financial distress, sehingga tidak jalan lain untuk menyelamatkan BUMN energi tersebut agar tidak default, adalah dengan menaikan harga BBM, LPG dan listrik dengan angka yang cukup besar,” ujar Inas.
Inas memandang, kenaikan harga tersebut menjadi pilihan yang sulit bagi pemerintah dalam menentukan prioritasnya.
Bagi Inas, hal ini selayaknya bak buah simalakam antara meringankan beban BUMN energi atau meringankan beban hidup rakyat.
“Padahal sudah sejak awal pelantikan Jokowi sebagai Presiden di periode kedua, sudah banyak usulan tentang pengaturan energi agar lebih tepat guna dalam pemamfaatan-nya tapi nampaknya pemerintah bergeming,” tutur Inas.
Ketua DPP Partai Hanura ini mengungkapkan, kegeramnya lantaran usulan dirinya terkait diversifikasi energi kepada Presiden Jokowi dan Kepala KSP Moeldoko tidak digubris.
“Nampaknya hanya masok tong sampah belaka, padahal sudah saat-nya pemerintah memenaikan kebutuhan energi masyarakat, terutama sekali energi rumah tangga masyarakat sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam di masing-masing daerah,” pungkas Inas.
Laporan: Muhammad Hafidh