KedaiPena.Com – Langkah Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Kuntjoro Pinardi sebagai salah satu direksi di PT. PAL adalah langkah yang tepat.
Demikian disampaikan Presidium Relawan Jokowi Jokojek, Radius Anwar di Jakarta, Kamis (29/4/2021).
“PT. PAL dituntut untuk berkinerja moncer, dengan laba tinggi dan efisiensi biaya maksimal, melalui infrastruktur kerja berbasis teknologi yang mumpuni,” kata Radius.
Pencapaian target koorporasi ini beririsan dengan kehandalan di jajaran direksi, lanjutnya, sebagai pengelola dan katalisator kinerja sumberdaya usahanya.
Sebagai BUMN terbesar di industri nasional galangan kapal, PT. PAL mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir, meski sudah disuntikkan modal lewat PMN.
“Menurut Erick Thohir, perombakan kepemimpinan mutlak dilakukan guna mengatasi hal tersebut. Oleh sebab itu Erick Thohir patut diacungi jempol atas keputusan merombak jajaran direksi,’ sambung dia.
Kuntjoro Pinardi merupakan sosok yang mentereng. Dia salah satu penerima beasiswa studi luar Negeri, lulusan universitas di Eropa, dengan spesialisasi keahlian teknologi ‘semi conductor’ Universitas Teknologi Delft, Belanda dan Universitas Chalmers, Swedia.
Selain itu, ia juga menguasai tiga bahasa asing yakni Inggris, Belanda dan Swedia. Hal itu yang membuatnya cukup mudah memahami perkembangan teknologi di dunia negara-negara maju. Apalagi, Belanda dan Inggris, terkenal prestisius di bidang industri perkapalan dan galangan kapal dunia.
“Keahlian Kuntjoro di bidang teknologi, tentunya diharapkan Erick Thohir mampu untuk memordenisasi infrastruktur PT. PAL di bidang pemeliharaan dan perbaikan kapal serta pekerjaan teknis umum lainnya,” lanjut Radius.
Ia pun meminta Kuntjoro tidak mundur karena tudingan radikal yang dialamatkan kepadanya.
“Jangan mundur. Keahlian anda dibutuhkan PT PAL,” sambung dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum menanggapi surat pengunduran diri yang dilayangkan Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero), Kuntjoro Pinardi.
Dengan begitu belum diketahui apakah surat tersebut akan diterima atau ditolak.
Namun, Tim Kementerian BUMN tengah berkoordinasi dengan manajemen PAL Indonesia perihal surat tersebut.
“Belum ada. Saat ini manajemen masih melakukan koordinasi dan komunikasi lebih lanjut dengan Kementerian BUMN,” ujar Kadep Humas PAL Indonesia, Utario Esna Putra, Selasa (27/4/2021).
Laporan: Muhammad Hafidh