KedaiPena.Com-Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pimpinan Nadiem Makarim diminta segera melakukan investigasi mendalam terhadap mekanisme penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri setiap Perguruan Tinggi Negeri atau PTN di tanah air.
Permintaan tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Bramantyo Suwondo merespons operasi tangkap tangan (OTT) Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) Profesor Karomani oleh KPK akibat suap penerimaan mahasiswa jalur mandiri.
“Saya harap Kemendikbud melaksanakan investigasi lebih mendalam kepada kampus-kampus negeri dalam hal penerimaan mahasiswa/mahasiswi baru. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada lagi yang melaksanakan praktik semacam ini kembali,” kata Bram sapaanya, Senin,(22/8/2022).
Bram juga berharap, agar negara dapat mendukung setiap program-program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi saat ini.
“Saya juga meminta kepada negara agar mendukung segala program-program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi,” jelas Bram.
Politikus muda Partai Demokrat ini melanjutkan, negara perlu memastikan agar pihak PTN dapat maksimal bekerja dan terus memegang teguh nilai kejujuran dan integritas.
“Memastikan pihak-pihak universitas dapat maksimal berkerja dan terus memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan integritas,” demikian Bram.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah angkat bicara terkait dengan OTT Rektor Unila Karomani oleh KPK. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim akan menentukan nasib jabatan Rektor Universitas Lampung Karomani setelah OTT KPK.
Inspektorat Kemendikbudristek Lindung Saut Maruli Sirait mengatakan pihaknya langsung mengkaji opsi keputusan. Dia mengatakan tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan di perguruan tinggi
“Mungkin akan di-Plt-kan (ditunjuk pelaksana tugas), nanti kebijakan dari dirjen dan Mas Menteri (Nadiem) akan segera diambil,” kata Lindung di Kantor KPK, Jakarta, Minggu (21/8/2022).
Laporan: Muhammad Lutfi