KedaiPena.Com – Rektor baru Universitas Trilogi Prof, Dr Marsudi Wahyu Kisworo mengungkapkan akan melakukan program-program revolusioner saat memimpin kampus tersebut.
Revolusi pertama, kata Marsudi, ialah revolusi struktural, mulai dari kurikulum pendidikan, cita-cita kampus hingga kondisi ke depan, era industri 4.0 harus disesuaikan.
“Perguruan tinggi memang merupakan lembaga sosial tapi harus dikelola secara profesional dengan paradigma bisnis mutu dan efisiensi,” kata Marsudi kepada Kedaipena.Com, Selasa (11/12/2018).
Revolusi yang kedua, lanjut Marsudi, adalah revolusi akreditasi yang dimana Universitas Trilogi akan dibawa untuk mendapatkan peningkatan akreditasi.
“Bukan hanya dari lembaga pemberi akreditasi, tapi juga dari dunia industri. Ketika lulusan Universitas Trilogi bisa bekerja dengan cepat dengan gaji yang memadai, maka industri telah mengakui lulusan kita,”tutur Marsudi.
Sedangkan untuk revolusi yang ketiga, Marsudi mengakui, bahwa dirinya akan membuat sebuah revolusi mengajar di Universitas Trilogi. Nantinya, para pengajar di Universitas Trilogi akan dibuat untuk menyesuaikan keadaan yang ada.
“Kita harus mengakui bahwa generasi milenial berbeda dengan generasi saya, maka cara mengajar harus berbeda. Harus menggunakan teknologi-teknologi yang sesuai dan akrab di tangan anak muda semisal menggunakan gadget dan lain-lain. Jadi pembelajaran akan berubah,” beber Marsudi.
Terakhir, tegas Marsudi, dirinya akan melakukan revolusi belajar bagi setiap mahasiswa Universitas Trilogi. Para mahasiswa Universitas Trilogi dari berbagai jurusan akan mengalami perubahan metode pembelajaran.
“Biasanya mereka datang ke kampus untuk belajar kemudian mengerjakan tugas di rumah. Nanti dibalik, mereka belajar di rumah datang ke kampus untuk mengerjakan tugas dan mengembangkan lain-lain,” tegas Marsudi.
“Itulah revolusi yang saya akan lakukan di sini. Jadi empat tahun lagi, lulusan dari Universitas Trilogi akan siap terhadap era industri 4.0 dan Universitas Trilogi akan menjadi kampus pembelajaran yang hebat,” tutup Marsudi.
Laporan: Muhammad Hafidh