KedaiPena.Com – Meskipun Provinsi Banten telah berumur 21 tahun, namun ada beberapa indikator makro yang belum mencapai target dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Banten Agus Supriyatna dalam diskusi publik refleksi akhir tahun 2021 yang digelar Fraksi Gerindra DRPD Provinsi Banten beberapa waktu lalu.
“Kalau kita mengacu RPJMD ada beberapa yang belum sampai target, salah satunya angka kemiskinan, angka pengangguran yang masih di bawah RPJMD, dimana Provinsi Banten itu nomor urutan 3 terbesar se-Indonesia,” ucapnya, Jumat, (31/12/2021).
Sedangkan terkait pemerintah, kata Agus, kekosongan Sekretaris Daerah (Sekda) dalam kondisi seperti ini membuat kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak berjalan efektif.
“Bagaimana program yang saat pandemi belum terasa betul oleh masyarakat,” tambahnya.
Sehingga, masud tujuan pihaknya menggelar diskusi publik tersebut untuk memberikan sumbangsi dan juga menjalankan fungsinya sebagai fungsi pengawasan terhadap kinerja Pemprov Banten.
“Fraksi gerindra sebagai fungsi pengawasan ingin memberikan sumbangsi untuk dapat mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Sementara, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, M Nizar mengatakan angka pengangguran terbuka Provinsi Banten mengalami penurunan secara peringkat, yakni menjadi peringkat ke 3.
“Tapi kita harus lihat apakah penurunan itu berkat pemerintah atau apa, karena sangat kecil sekali turunnya. Ternyata penurunan itu akibat UMKM,” katanya.
Selain itu, dirinya menyinggung Provinsi Banten hanya memiliki satu balai latihan kerja (BLK), meskipun Provinsi Banten telah berumur 21 Tahun.
“Banten hanya memiliki satu BLK yang ada di Serpong, sementara masyarakat di wilayah Selatan tidak terlayani dengan baik. Idealnya ada 3 BLK, yang ada di Serang ini milik pemerintah pusat,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan problem yang paling menonjol saat ini akibat pandemi, akan tetapi terlihat pemerintah dalam mengimplementasikan program tidak terlalu signifikan, meskipun telah terjadi refocusing atau pergeseran anggaran
“Terjadinya refocusing, pergeseran anggaran tidak ada lebih konkrit. Ada yang tidak prioritas menurut kami,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi