KedaiPena.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi anggaran subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp551,2 triliun sepanjang 2022.
Realisasi ini meningkat signifikan dibandingkan penganggaran Perpres Nomor 98 Tahun 2022 yang mencatatkan angka Rp502,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan peningkatan belanja APBN untuk subsidi dan kompensasi energi ini dilakukan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi.
“Subsidi dan kompensasi energi merupakan perlindungan terhadap masyarakat kita, karena harga minyak melonjak luar biasa tinggi,” kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa 2023, ditulis Rabu (4/1/2023).
Ia menjelaskan dalam APBN Tahun Anggaran 2022, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sebesar 63 Dollar Amerika per barel. Namun, akibat perang Rusia dan Ukraina, harga minyak mentah melonjak dan sempat menembus 126 Dollar Amerika per barel.
“Pada Perpres Nomor 98/2022, asumsi rata-rata ICP kemudian direvisi, naik menjadi 100 Dollar Amerika per barel. Secara keseluruhan, rata-rata ICP pada 2022 mencapai 97 Dollar Amerika per barel,” ucapnya.
Ia menyebutkan pemerintah terpaksa melakukan penyesuaian harga ini untuk melindungi daya beli masyarakat pada Energi.
“Kalau seandainya waktu tidak dilakukan berbagai adjustment, dengan menaikkan subsidi dan kompensasi, maka kita bisa bayangkan harga dari minyak itu harusnya naik bisa sampai empat kali lipat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa