KedaiPena.Com – BUMN Diharapkan terus kreatif dalam mencari pendanaan. Tidak hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan namun bisa juga dengan melakukan penerbitan obligasi dalam dolar AS.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat menanggapi kesuksesan Bank Mandiri (Persero) Tbk sukses menerbitkan instrumen obligasi dalam dolar AS atau Global Bond pada Selasa, (5/5/2020).
“Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap Global Bond yang diterbitkan BUMN. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia,” ungkap Erick Thohir kepada wartawan.
Diketahui, adapun besaran dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang Bank Mandiri ini yaitu USD 500 juta. Dalam proses penawarannya, obligasi Bank Mandiri ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 5 kali.
Dari size yang ditawarkan Bank Mandiri sebesar USD 500 juta, namun total permintaan investor mencapai USD 2,4 miliar. Adapun investor yang membeli Global Bond Bank Mandiri ini dari Asia sebanyak 66 persen dan 34 persen dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat.
Sementara kupon yang ditawarkan oleh Bank Mandiri sebesar 4,75 persen. Kupon yang ditawarkan ini lebih tinggi dari Global Bond yang ditawarkan pemerintah awal April 2020 yang menawarkan kupon 3,9 persen. Sedangkan jangka waktu kontrak surat utang ini hingga 2025 atau memiliki tenor selama lima tahun.
Sebelumnya, Bank Mandiri mendapat rating Baa2 Stable dari Moody’s, BBB- Negative dari S&P dan BBB- Stable dari Fitch.
Selain Bank Mandiri, sehari sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) juga sukses menerbitkan Global Bond sebesar sebesar USD 600 juta dengan kupon yang ditawarkan sebesar 3,75 persen.
Dalam penawarannya, HK mencatat kelebihan permintaan hingga 6 kali dari nilai yang diterbitkan. Adapun investor yang melakukan pembelian Global Bond berasal dari Asia (42 persen), Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (30 persen), dan Amerika Serikat (28 persen).
Laporan: Muhammad Hafidh