KedaiPena.com – Disetujuinya penyertaan modal PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) sebesar Rp221,4 miliar kepada Bank Jambi, menjadi bukti komitmen Bank BJB dalam memperkuat kolaborasi antar-BPD, memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia, dan meningkatkan eksistensi Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, menyampaikan dengan penyertaan modal ini, Bank BJB kini memiliki 7,75 persen saham di Bank Jambi sekaligus mempertegas sinergi dan kolaborasi antar-BPD.
“Hal ini merupakan salah satu strategi bank bjb untuk memperkuat posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan nasional dengan melakukan sinergi bersama-sama dengan Bank Jambi,” kata Yuddy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Ia mengungkapkan Bank BJB terus menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan mimpi besar sinergi antar-BPD agar semakin berkembang melalui penyertaan modal dan kolaborasi strategis.
Melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB), lanjutnya, Bank BJB dan Bank Jambi melaksanakan pengefektifan penyertaan modal yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Jambi pada 17 Desember 2024.
Adapun persetujuan resmi dari OJK diterima pada 9 Desember 2024 yang mengukuhkan Bank BJB sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Jambi.
“Dengan status ini, Bank BJB akan terus mendukung Bank Jambi untuk tumbuh melalui penguatan bisnis dengan memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki Bank BJB untuk efisiensi operasional dan peningkatan kualitas layanan,” ungkapnya.
Bank Jambi merupakan BPD kedua yang bergabung ke dalam KUB Bank BJB, setelah Bank Bengkulu pada Maret 2024. Kehadiran Bank Jambi dalam KUB Bank BJB menambah nilai strategis dengan memiliki aset grup yang signifikan dengan prospek mencapai Rp240 triliun, mendekati peringkat 10 besar nasional.
Selain itu, Bank BJB akan mengoptimalkan sinergi bisnis bersama Bank Jambi, termasuk dalam pengelolaan ekosistem daerah, pengelolaan layanan pajak, pembiayaan infrastruktur, dan digitalisasi layanan.
“Sinergi ini tidak hanya memberikan manfaat kepada Bank Jambi, tetapi juga meningkatkan aset Bank BJB secara anorganik,” ungkapna lagi.
Keberhasilan integrasi Bank Jambi ke dalam KUB Bank BJB menunjukkan pentingnya kolaborasi antar-BPD. Sinergi ini bukan hanya strategi bisnis, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia.
“Dengan pengalaman sukses KUB bersama Bank Bengkulu, Bank BJB optimis bahwa kerjasama dengan Bank Jambi akan memberikan hasil yang sama baiknya. Sinergi ini diharapkan menjadi model kolaborasi antar-BPD di masa depan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa