KedaiPena.Com – Karya autodidak berupa ratusan topeng dipamerkan dalam “Gunungan International Mask and Puppets Festival” di Bandung, Jawa Barat, 7-8 Mei 2016. Ratusan topeng ini merupakan karya sejumlah pegiat seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Tiga perupa yang memamerkan topeng karya dalam festival yang berlangsung di Bale Pare, Kota Baru Parahiyangan, Padalarang, Bandung itu adalah Choiroel Mutaqin, Bambang Sunarno, dan Pangadi.
Salah satu di antara tiga pegiat komunitas tersebut, Choiroel Mutaqin mengatakan, ada beragam wujud topeng yang kami dipamerkan dalam festival mendatang.
Ia mengatakan sekitar 120 karya topeng terbuat dari kayu dipamerkan pada kesempatan tersebut, antara lain berwujud topeng jawa, topeng jagat, topeng buta, topeng klana panji, topeng mata, dan topeng kluwung.
“Selain untuk memeriahkan festival tersebut, ini kesempatan yang baik pula untuk publik bisa mengapresiasi karya yang kami buat secara autodidak,” ujar Iroel panggilan akrab Choirul yang juga pegiat kesenian rakyat dari kelompok “Sanggar Wonoseni” Dusun Wonolelo, Desa Bandongan, Kabupaten Magelang itu.
Seorang pegiat lainnya, Yustinus Agus Daryanto, memamerkan karya batik “fine art” yang dibuat dengan menggunakan bahan pewarna alam dan tepung.
“Modelnya ‘fine art’, berupa batik bergambar topeng dan wayang,” katanya.
Ia menyebut 10 karya batiknya diusung dalam festival internasional tersebut. Salah satu Ketua Komunitas Lima Gunung, Riyadi mengatakan selama dua tahun berturut-turut, Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) mengikuti festival tersebut.
Pada festival 2016, komunitas itu juga melakukan sejumlah pertunjukkan kesenian tradisional dan kontemporer desa dalam kemasan khusus selama dua hari, antara lain soreng truntung putri, kuda lumping mantran, puisi penari, geculan bocah, perfora “Hah”, dan gupala gunung.
Selain itu, kirab ritus gunung, performa “White Noise”, dan wayang kulit kontemporer Lima Gunung mengusung cerita “Banjaran Taman Jawadwipa” dengan inspirasi dari Candi Gunung Wukir di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
(Prw/Ant)