KedaiPena.Com- Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah diminta dapat serius dan fokus untuk membenahi sektor masalah lingkungan serta ketenagakerjaan.
“Karena untuk infrastruktur tinggal sedikit lagi, ibu Tatu sudah berhasil kalau untuk hal itu,” ucap Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Serang Abdul Kholiq, Rabu (23/12/2020).
Menurutnya, DPRD kabupaten Serang bersama dengan eksekutif telah membuat perda tentang kerjasama daerah.
Hal ini, kata dia, dilakukan guna menekan angka pengangguran, serta menjadi semangat baru untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak industri.
“Pemberantasan pengangguran itu bukan hanya masyarakat kabupaten Serang jadi karyawan saja, tetapi bagaimana kita memahami potensi nya apa baik SDM dan SDA atau produk UMKM lainnya ini dapat di kerjasama dengan industri,” tambahnya.
Ia mencontohkan, dalam segi infrastruktur atau bangunan yang menggunakan sebuah ciri khas sehingga dapat memanfaatkan UMKM sekitar.
“Salah satu contoh, kalau kita melihat lampung itu hampir setiap bangunan ada seperti mahkota, dan jika kita lihat Bali hampir setiap bangunan ada ciri khasnya. Kenapa tidak untuk kabupaten Serang seperti ornamen grabah yang dari bumi jaya dijadikan hiasan interior yang wajib kemudian ada perusahaan memerlukan bahan baku yang ada di kabupaten Serang misalnya garam kan kita punya garis pantai yang luas dan kenapa garamnya tidak dari kita,” katanya.
“Kemudian industri pakan, kenapa kita tidak mengelola sumber bahan baku yang selanjutnya disalurkan kepada perusahaan yang dibutuhkan,” lanjutnya.
Untuk lingkungan, kata Kholiq, pemerintah harus lebih memperhatikan persoalan sampah yang selama ini masih menjadi permasalahan kompleks.
Meskipun, lanjut dia, pemerintah telah merancangkan pengelolaan sampah dengan pendekatan teknologi akan tetapi masyarakat masih belum menerima.
“Tahun ini kalau tidak salah dinas lingkungan hidup menyediakan 17 unit bak yang di sebar di setiap kecamatan, karena solusi di antaranya karena kita belum punya TPA kita harus mengoptimalkan pengelolaan sampah itu di setiap kecamatan dan di desa-desa,” ujarnya.
Ia menuturkan, pengelolaan sampah tidak dijadikan satu central, akan tetapi dapat di kelola di setiap desa maupun kecamatan masing-masing dan pihaknya akan selalu mengawasi hal tersebut.
“Kalau berbicara berlebih atau tidak ada plus minusnya yang penting kita memulai dulu, sambil berjalan kita lakukan evaluasi dan perbaiki. Kita sama-sama dengan teman-teman Non-Governmental Organization (NGO) , media dan mahasiswa serta masyarakat kabupaten Serang untuk mengawasi,” jelasnya.
Selain persoalan lingkungan dan ketenagakerjaan, Kholiq, berharap pemerintah kedepannya dapat menjadikan kabupaten Serang sebagai daerah dengan kearifan lokal yang agamis, dengan membuat suatu pola pembinaan terhadap pondok pesantren atau majelis taklim untuk menjadikan tempat yang nyaman bagi generasi muda.
“Dan sebagai anggota DPRD dari Fraksi PKB saya ingin kabupaten terlihat kearifan lokal yang agamis, bukan hanya sekedar pemberian hibah dan bansos untuk pondok pesantren atau majelis taklim tapi membuat satu pola membina pondok pesantren dan majelis taklim menjadi tempat yang paling nyaman bagi generasi kabupaten Serang. Karena kedepan akan luar biasa jika pondasi dasarnya bukan agama,” tandas Abdul Kholik.
Laporan: Muhammad Lutfi