KedaiPena.Com- Sekjen Indonesia Adventure Travel Trade Assosiation atau IATTA mengakui jika Indonesia hingga saat ini masih memiliki rapor merah di dunia wisata alam. Menurut Yuni sapaanya, banyak pecinta alam belum bisa menghargai keanekaragaman dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia.
“Indonesia ini maaih punya raport merah di dunia wisata alam. Ini kan tempat main kita bersama. Sungai, gunung, tebing, goa, itu semua tempat main kita. Mari kita jaga sama-sama. Itu saja sudah jadi gerakan. Berdasarkan itu tadi, bahwa Indonesia memiliki rapor merah di wisata alam,” kata Yuni sapaanya dalam Diskusi Panel dengan tema Mapala Qou Vadis ? Paradigma Baru Mahasiswa Pecinta Alam yang di gelar di Universitas Negeri Jakarta atau UNJ, Sabtu,(19/11/2022).
Yuni menilai bahwa hingga saat ini baik Gunung hingga sungai yang menjadi arena bermain dari para pecinta alam masih dipenuhi oleh sampah. Yuni pun mengajak para pecinta alam untuk bersatu dan berkomitmen dalam menjaga keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia.
“Kalau kita lihat, gunung-gunung kita, sungai-sungai kita, penuh dengan sampah. Kadang berubah jadi bendungan. Tempat main kita hilang. Goa, gunung diledakkan. Kalau kita bersatu, kita bisa melawan kekuasaan yang besar itu. Agar tempat main kita bisa lestari,” jelas Yuni.
Anggota PPA Aranyacala Universitas Trisakti ini menjelaskan bahwa mengapa kekayaan dan keanekaragaman alam tersebut harus lestari serta dijaga. Yuni berpesan hal itu agar dapat dinikmati oleh orang banyak.
“Kenapa harus lestari, karena itu bisa jadi tenpat hajat hidup orang banyak, itu bisa dinikmati orang banyak. Dengan kita menjaga alam wisata, sama artinya kita mebjaga untuk anak cucu kita. Jadi orang setelah kita, generasi mendatang, juga dapat menikmati hal yang sama dengan kita,” pungkas Yuni.
Laporan: Muhammad Hafidh