KedaiPena.Com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa kebhinekaan adalah anugerah dari tuhan.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Tahun 2020 dengan tema Umat Rukun Indonesia Maju (3/11/2020) yang digelar Kementerian Agama.
“Kebhinekaan adalah anugrah tuhan yang maha pengasih lagi maha penyanyang kepada bangsa indonesia. Harus kita rawat dan kita jaga,” ujar Jokowi dalam keterangan, Rabu, (4/11/2020).
Selanjutnya dijelaskan kerukunan antar agama tidak muncul secara tiba-tiba. Hal itu, kata Jokowi, melainkan merupakan kesadaran bersama dan saling menghormati serta tidak memberikan ruang timbulnya saling curiga yang akan menghancurkan persatuan bangsa.
“Forum kerukunan umat bergamaa merupalan miniatur bangsa indonesia dan saya berharap tidak ada satupun yang ditinggalkan maupun dipinggirkan. Harus bisa mengayomi,” jelas Jokowi.
Jokowi berpesan, agar pemerintah harus mendukung dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama.
Hal itu, kata Jokowi, lantaran tantangan hidup beragama kian berat ditengah adanya media sosial menbawa hoax dan ujaran kebencian sehingga dibutuhkan figur agama yang mempersatuakan dan mejaga persatuan.
Senada, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa Pancasila mewariskan bangsa ini kerukunan dan kedamaian.
Ma’ruf Amin berharap, FKUB dapat terus berkontribusi dalam memelihara kerukunan
“Berharap FKUB dapat memelihara kerukunan, bergama, dan menampung aspirasi ormas sampai mensosilaisakan peraturan perundangan-undangan yang berhubungan dengan keagamanan,”jelas Ma’ruf.
Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi pada saat membuka acara rapat koordinasi ini menegaskan, keragaman merupalan takdir yang merupakan pemberian tuhan untuk diterima. Selain itu juga harus menghargai pemeluk agama lain.
“Semua pemeluk agama harus berpandangan berpendapat agama yang dipeluknya adalah agama yang paling benar dan baik. Tapi harus menghargai penganut agama lain berpandangan serupa,” jelas Fachrul.
Laporan: Muhammad Hafidh