KedaiPena.Com- Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman mempertanyakan sikap dari
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam RI Mahfud MD soal langkahnya mengemukakan soal transaksi janggal Rp349 triliun.
Dalam RDP Komisi III DPR RI dengan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang komandoi Menkopolhukam, Benny K Harman bertanya, apakah Mahfud MD telah menjadi bagian dari oposisi pemerintahan.
“Apakah pak Mahfud sudah menjadi bagian dari oposisi pemerintahan? Soeharto jatuh karena ada anggota kabinetnya yang melakukan perlawanan dari dalam,” tanya Benny ke Mahfud.
Bukan tanpa alasan, Benny mempertanyakan, hal itu ke Mahfud MD. Pasalnya, penjelasan Mahfud MD soal temuan transaksi janggal Rp 349 triliun tidak lengkap.
“Sehingga secara terbuka saya menyampaikan apabila pak Mahfud tidak menjelaskan ini secara lengkap, maka saya menengarai, pak Mahfud punya motif politik. Sekali lagi, apabila tidak ada penjelasan terbuka soal ini, jadi bukan, judgement yang final, hipotetik apa yang saya sampaikan,” tambah Benny.
Terlebih, lanjut Benny, pasca Mahfud MD membeberkan hal itu Menteri Keuangan Sri Mulyani membantah apa yang disampaikan. Hal ini, jelas Benny, telah membuat bingung dirinya dan masyarakat secara luas.
“Apalagi setelah ibu Sri Mulyani menyampaikan juga secara terbuka bantahan atas apa yang bapak Mahfud sampaikan, maka, rakyat bingung, jangan kan publik bingung , kami yang anggota dewan ini aaplagi yang di posisi pak Mahfud bingung juga,” pungkas Waketum Partai Demokrat ini.
Laporan: Muhammad Rafik