KedaiPena.com – Walaupun Pilkada DK Jakarta akan berlangsung pada 27 November 2024, tapi riak persaingan dan nama-nama yang dirumorkan akan bertanding sudah mulai muncul.
Mulai dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga srikandi PSI Grace Natalie digadang-gadang akan maju dalam kontestasi memperebutkan posisi Gubernur DK Jakarta.
Pengamat Politik Jerry Massie menyatakan kontestasi perebutan posisi Gubernur DK Jakarta ini akan melibatkan banyak tokoh dan partai-partai kuat.
“Saya kira Gerindra, Golkar dan PKS akan bersaing ketat. Kalau PDIP agak sulit, walau memajukan Tri Rismaharani atau Ahok,” kata Jerry, Kamis (18/4/2024).
Ia menyebutkan dari beberapa nama yang mencuat di publik, yang berpeluang maju adalah Riza Patria (Gerindra), Zaki Iskandar (Golkar), Ahmad Sahroni (Nasdem) sampai Mardani Ali Sera.
“Memang ada beberapa nama yang mengejutkan. Seperti Erwin Aksa dan Ridwan Kamil. RK ini bisa saja menjadi kuda hitam. Dan satu lagi, nama Anies Baswedan, yang jika maju, bisa saja didukung oleh PKS. Lebih menarik jika Ahok vs Anies jilid 2,” ujarnya.
Jerry menyebutkan dari beberapa nama, akan ada beberapa skenario yang bisa muncul. Misalnya, duet Ridwan-Anies.
“Tapi Zaki juga punya peluang, karena selain sukses menjadi Bupati Tangerang 2 periode, beliau pun mampu menghantar Golkar masuk big five pileg 2024,” ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, potensi Zaki besar karena Jakarta memiliki sejarah dikuasai oleh Partai Golkar. Gubernur Jakarta terakhir yang berasal dari Golkar adalah Fauzi Bowo.
“Tapi Gerindra juga tak bisa dipandang sepele. Pasalnya Prabowo bisa mengangkat calon gubernurnya nanti. Riza Patria dan Saraswati berpotensi besar diusung. Sebelumnya, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco kan sudah menyebut akan mengusung kader-kader potensial,” kata Jerry.
Ia melihat, Riza Patria yang pernah menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta, memiliki kans kuat untuk didukung. Karena punya pengalaman memimpin Jakarta.
“Saingan kuat akan datang dari PKS sebagai jawara Pileg 2024 di kota metropolitan ini. Jadi duet Gerindra-PKS atau Gerindra Golkar saya prediksi akan sangat superior. Atau alternatifnya, NasDem. Bisa Gerindra-NasDem atau Golkar-NasDem,” tuturnya.
Untuk PDIP, Jerry kembali menyatakan agak sulit. Mengingat hegemoni mereka tak sekuat 2014 dan 2019 saat menguasai perlemen.
“Kini basis suara mereka sudah menyusut. Untuk PKB dan PAN juga agak sulit bersaing. Bisa saja masuk sebagai Cawagub. Tapi kalau untuk Cagub bakal keok,” tuturnya lagi.
Terkait Ridwan Kamil, ia menyebut bisa menjadi representasi Golkar, tapi peluangnya jauh lebih besar di Jawa Barat ketimbang Jakarta.
“Pindah daerah tak selamanya berjalan baik. Contoh Djarot maju di Pilkada Sumut dia tumbang. Berbeda kalau running di Jakarta. Untuk PSI Grace Nathalia masih belum mampu bersaing, bisa kalau maju cawagub, masih ada peluang,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa