KedaiPena.Com – Isrgisia merupakan nama terdahulu dari Kirgistan sebelum berpisah dengan Uni Soviet.
Kirgistan merupakan sebuah negara yang berbatasan dengan tiga negara berakhiran stan lainnya yaitu Uzbekistan di sebelah barat, Kazakhstan di sebelah utara, Tajikistan di bagian barat daya dan di sebelah timur dibatasi oleh negeri tirai bambu, Cina.
Bishkek adalah ibukotanya dan bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Kirgis dan Rusia. Kirgistan dianugerahi wilayah seluas 198,500 km’ dengan total penduduk 5.214.000 jiwa berdasarkan data sensus tahun 2006.
Di saat kekuasaan Uni Sovyet melemah pada tahun 1990, rakyat Kirgistan berusaha memperoleh kemerdekaannya. Semangat nasionalisme etnis-etnis yang ada di daerah Kirgis berambisi untuk menguasai wilayah-wilayah yang mereka diami.
Kondisi tersebut akhirnya memicu konflik antar etnis Kirgis dengan Uzbek di bagian selatan Kirgistan.
Ketika Uni Sovyet runtuh, Kirgistan memproklamirkan diri menjadi negara republik yang merdeka tanggal 31 Agustus
1991.
Presiden Askar Akayev mendapatkan dukungan penuh dari rakyat Kirgistan untuk memimpin negara tersebut. Pemerintah Akayev kemudian mengalami perebutan kekuasaan pada tahun 2005 oleh Kurmanbek S Bakiyev.
Pada tahun 2010 Bakiyev kemudian digantikan oleh presiden perempuan pertama Kirgistan, Roza Otunbayeva hingga saat ini.
Kirgistan ialah negara bergunung dengan ekonomi utamanya pertanian. Gandum, kentang, gula bit, kapas, wol, tembakau, buah, daging sapi dan daging domba merupakan produk pertanian yang utama, dengan kapas, wol dan daging ekspor utama. Ekspor industri termasuk emas, merkuri, uranium, dan listrik.

Islam di Kirgistan
Islam masuk melalui pedagang Turki dan Arab yang sering melakukan tranksaksi dengan para pedagang di wilayah Asia Tengah, termasuk Kirgistan pada abad ke-8 hingga abad ke-12.
Islam menempati ranking pertama sebagai agama terbesar yang dianut oleh 86,3% penduduknya dan berpaham suni.
Di masa penjajahan Uni Sovyet, muslim Kirgis mengalami tekanan sistematis, sehingga Islam sulit berkembang. Pemahaman Islam kaum muslimin Kirgis semakin pudar dan bercampur dengan adat istiadat setempat yang masih dipengaruhi paham animisme.
Namun hal itu tidaklah merata sebab di wilayah selatan Kirgis penduduknya masih tergolong lebih religius dibandingkan penduduk wilayah utara yang cenderung sekuler.
Memang peran Islam tidak begitu signifikan dalam dunia politik Kirgistan, bahkan cenderung ditepikan dan pemerintahannya lebih memilih paham sekuler.
Namun budaya Islam telah mengakar sejak lama. Hal ini dapat dilihat dari cara berpakaian, menu makanan yang terpengaruh Arab dan Turki, dan peringatan hari besar Islam yang selalu dirayakan dengan meriah.
Meskipun sejak tahun 1991 Presiden Askar Akayev berusaha untuk menjadikan Kirgistan negara sekuler, banyak kalangan ulama dan tokoh masyarakat yang tetap mendukung adanya undang-undang yang kental dengan nuansa keislaman.

Tradisi Ramadan
Umat Islam Kirgistan menyambut Ramadan dengan mengadakan ritual suci yang disebut dengan tahara yaitu membersihkan diri dengan mandi dan membersihkan jiwa dengan saling memaafkan satu sama lain.
Saat berbuka puasa, seperti umumnya umat Islam di Asia Tengah, muslim Kirgis berbuka dengan finik (kurma) dan sladostiy (manisan buah). Makanan khas Asia Tengah yang berasal dari Arab dan Turki sudah mentradisi menjadi makanan rakyat Kirgis, seperti lagman (mi campur daging), monti (daging giling berbalut tepung), plof (nasi campur daging) yang dimakan bersama lipyoska (roti bundar).
Di daerah-daerah yang keislamannya kuat seperti wilayah Osh, sebelah selatan Kirgistan, anak laki-laki berumur 12 tahun dan anak perempuan berumur 9 tahun sudah diwajibkan untuk Orozo (berpuasa) oleh orang tua mereka.
Selain itu, ada pula tradisi yang unik selama Ramadan di Kirgistan. Dua atau lima orang anak-anak akan mengunjungi beberapa rumah, mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Setelah itu mereka akan menyanyikan lagu-lagu rakyat di bulan Ramadan dan pemilik rumah akan memberi mereka permen, buah, kue atau kacang.
Jarang sekali kedatangan mereka ditolak oleh penduduk karena tradisi tersebut sudah sangat berakar sejak lama.
Tradisi berikutnya juga termasuk jarang di temui negara lain. Di depan pintu rumah mereka akan ditempelkan kertas yang berisi doa-doa dan setiap anak yang datang membacakan doa-doa tersebut, akan diberi kue, buah-buahan atau permen oleh pemilik rumah.
Jika mereka tidak membacakan doa, dipercaya akan mendatangkan kutukan. Kepercayaan seperti ini sangat diyakini oleh rakyat Kirgis.

Orozo Ait ala Kirgistan
Perayaan Orozo Ait (Idul Fitri) dilakukan selama tiga hari dan merupakan hari libur resmi. Saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan, muslim Kirgistan mulai mempersiapkan diri menyambut hari kemenangan. Para wanita mulai sibuk memasak aneka hidangan khas Idul Fitri.
Di pagi hari, sebelum berangkat untuk shalat mereka membersihkan diri. Mandi, mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian. Sudah menjadi kebiasaan mereka juga untuk menyantap kurma atau makanan yang manis-manis sebelum berangkat ke masjid atau lapangan terbuka tempat diselenggarakannya shalat Id.
Semua masjid di Kirgistan dipenuhi jamaah shalat, termasuk juga Lapangan Lenin di Bishkek yang dijadikan pusat kegiatan shalat Idul Fitri.
Shalat Id di Lapangan Lenin dihadiri banyak perwakilan dan utusan diplomatik negara sahabat. Mufti Agung Kirgzstan menyampaikan khutbah Id yang berisi ucapan selamat, doa dan pesan agar muslim Kirgistan senantiasa menjaga ukhuwah, serta toleran dengan pemeluk agama lainnya.
Usai shalat Id, mereka akan pulang ke rumah masing-masing. Seluruh keluarga berkumpul dan saling memaafkan. Hidangan khas Idul Fitri yang sudah dimasak malam sebelumnya disajikan dan disantap bersama.
Lalu, dimulailah acara kunjungan ke tetangga. Muslim Kirgistan memiliki kebiasaan untuk mengunjungi tujuh rumah tetangga terdekatnya, mencicipi makanan yang disediakan tuan rumah serta saling mendoakan.
Nah, unik bukan tradisi Ramadhan dan Idul Fitri mereka? Jika Anda tertarik merasakan suasana Ramadhan dan Syawal yang berbeda, datanglah ke Kirgistan di bulan mulia ini.
Laporan: Ricki Sismawan