KedaiPena.com – Calon Presiden usungan Partai Politik dinilai tidak menjawab keinginan masyarakat, yang selama ini terlihat kecewa dengan kinerja pemerintah, karena merupakan perwakilan dari para Partai Politik.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menyatakan capres saat ini lebih didominasi oleh Partai Politik, atau gabungan dari Partai Politik.
“Kedaulatan rakyat saat ini telah dibajak oleh Partai Politik. Partai politik saat ini bukan lagi wakil Rakyat. Partai politik saat ini adalah wakil partainya. Bukan wakil rakyat. Dan kehadiran capres independen akan menjadi perwakilan rakyat, yang independen, membawa suara rakyat,” kata Muslim Arbi, Rabu (26/4/2023).
Ia menilai perkembangan pencapresan saat ini sangat tidak sehat, karena capres hanya hasil olahan Parpol dan gabungan parpol tanpa melibatkan rakyat.
“PT 20 persen telah membunuh demokrasi dan membunuh kedaulatan rakyat untuk menentukan capres yang dikehendaki Rakyat. PT 20 persen membuat Rakyat memilih pemimpin seperti membeli kucing dalam karung. PT 20 persen ibarat capres yang di kemas dalam karung,” ujarnya.
Saat Pilpres, lanjutnya, baru kucing-kucing itu di jual ke rakyat, dengan berbagai cara untuk raih dukungan dan pilihan. Rakyat tidak dilibatkan untuk menentukan capres siapa yang akan di pilih.
“Padahal konsitusi menyatakan kedaulatan di tangan rakyat. Maka sejak proses penentuan capres, rakyat harus dilibatkan dalam penentuan Capres,” ujarnya lagi.
Muslim menjelaskan bahwa untuk membuka partisipasi rakyat untuk berdaulat adalah dengan melibatkan Rakyat dalam penentuan Capres. Bukan Capres yang ditentukan oleh Partai Politik atau gabungan partai politik seperti saat ini.
“Penentuan capres independen adalah suatu keharusan sesuai amanat Konsitusi. Kedaulatan di tangan rakyat. Rakyat pula yang menentukan dan menyeleksi siapa capres yang diinginkan oleh rakyat, untuk kelak dipilih sebagai Presiden-nya,” kata Muslim lebih lanjut.
Kalau pemilihan Bupati, Walikota dan Gubernur dapat diikuti oleh Calon Independen, lanjutnya, maka penentuan dan keikutsertaan Capres Independen adalah keharusan konsitusi dan demokrasi.
“Mahkamah Konsitusi perlu buka kran untuk perwujudan Capres Independen. Setelah MK memenangkan gugatan Calon Gubernur, Calon Walikota, Calon Bupati dari Independen. Dengan hadirnya Calon Independen Capres, maka Rakyat dapat mewujudkan kedaulatannya melalui Capres Independen di tengah kekecewaan rakyat atas arogansi Parpol saat ini, yang hanya mengutamakan kepentingan Parpol-nya saja. Dan mengabaikan kepentingan rakyat dan kedaulatannya,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa sudah saatnya Capres Independen muncul sebagai jawaban atas mati-nya demokrasi dan kedaulatan Rakyat oleh arogansi parpol saat ini.
“Pemimpin Bangsa saat ini seperti La Nyalla Mattalitti, Rizal Ramli, Gatot Nurmantio, dll, yang banyak diharap kan oleh rakyat dapat tampil sebagai Capres Independen. Dan perlu disadari bahwa Calon Presiden perorangan sudah ada dalam sejarah bangsa sebelum muncul nya malumat X oleh Bung Hatta,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa