KedaiPena.Com – Juru Bicara Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta agar generasi muda atau biasa disebut ‘millenial’ dapat merubah pola pikir.
Sara begitu ia disapa mengungkapkan hal tersebut diperlukan untuk mengubah prilaku masyarakat Indonesia yang masih gemar dalam menyebarkan berita hoax atau kabar bohong.
“Kalau saya selalu coba ajak teman-teman terutama generasi muda Indonesia untuk mengubah pola pikir kita yang memang sudah dididik sejak kita di sekolah yang dimana di sekolah itu sering kali masih kurang untuk menekankan pentingnya riset,” ujar Sara dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com ditulis Selasa (12/2/2019).
Sara melanjutkan bahwa hingga saat ini masyarakat Indonesia masih terstigma untuk menghafal. Sebagai contoh, Sara mengungkapkan, bahwa dirinya masih ingat untuk terus menghafal dari tingkat SD sampai SMP.
“Sekarang kita hadapi teknologi yang sudah maju segala macam berita ada dan kapan pun bisa didapati. Kita juga jangan segampang itu untuk membaca dan langsung percaya, kita harus lakukan riset untuk terus membaca,” tutur dia.
Maraknya pemberitaan hoax dan kabar fitnah sendiri sempat juga berimbas kepada pasangan Prabowo Subianto yakini Sandiaga Uno. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Kandung dari Sandiaga Mien Uno.
Meski demikian, Mien Uno mengungkapkan bahwa dirinya selalu mendidik anaknya sesuai dengan agama dan kearifan lokal yang berlaku di Indonesia. Seperti nilai integritas, kejujuran, dan etika menghormati orang lain.
“Mas Sandi itu saya didik memang sesuai dengan aturan dan apa-apa yang saya telah terima pada waktu saya kecil. Orangtua saya kebetulan dua-duanya guru jadi saya mendidik sesuai dengan aturan,” ujar Mien Uno
Untuk itu kata Mien, ia tidak heran dengan sikap anaknya yang tidak pernah membalas setiap fitnah atau kabar negatif yang dialamatkan kepada Sandiaga Uno di masa pilpres saat ini.
“Nah banyak yang mengatakan Mas Sandi itu kok sabar amat yah? Dikata-katain sama orang dia cuma senyum. Nah, itu ada aturannya sebetulnya yaitu landasannya adalah etika. Etika adalah aturan emas. Landasannya adalah moral,” katanya.
Meski anaknya yang maju sebagai kandidat wapres 2019 ini memilih tidak membalas menyerang kepada pihak yang memfitnahnya, namun sebagai seorang ibu yang melahirkan Sandiaga Uno, Mien Uno merasa sakit hati. Apalagi, terkait narasi ‘Sandiwara Uno’ yang dianggapnya sebagai sesuatu yang mustahil dilakukan Sandiaga.
“Jadi kalau ada yang mengatakan ‘Sandiwara Uno’ itu adalah sesuatu yang mungkin dia (Sandi) tidak apa-apa, tapi yang sakit hati itu ibunya,” terang Mien Uno sambil berkaca-kaca.
Laporan: Muhammad Hafidh