KedaiPena.Com—Pandemi COVID-19 turut berdampak pada perekonomian Kabupaten Bekasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut berada di angka minus 3,30 persen (yoy) sepanjang tahun lalu.
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin imbau pelaku UMKM Kabupaten Bekasi untuk memanfaatkan berbagai stimulus dari pemerintah dan otoritas guna memacu pemulihan ekonomi daerah.
“Sektor industri pengolahan termasuk didalamnya UMKM adalah tumpuan perekonomian dengan kontribusi hampir 77 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bekasi. Hal ini tidak terlepas dari peran signifikan Kabupaten Bekasi sebagai bagian dari pusat industri dan
Knvestasi Jawa Barat,” kata Puteri pada Kegiatan Sosialisasi Kebijakan OJK dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi COVID-19 di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu.
Puteri meyakini, dengan dipacunya sektor UMKM untuk tumbuh, tentunya akan turut menggenjot perekonomian Kabupaten Bekasi dan juga Jawa Barat.
Puteri pun meminta agar pelaku UMKM di Kabupaten Bekasi untuk dapat mengoptimalkan dukungan stimulus yang telah disiapkan pemerintah maupun OJK.
“Serangkaian stimulus ini berperan sebagai peredam, dengan harapan geliat ekonomi dapat terus bergerak. Sehingga, begitu stimulus ini berlaku, kita harus secara aktif mengajukan dan memanfaatkannya. Dengan begitu, bantuan pemerintah dan otoritas terkait lainnya dapat bekerja,” tegas Puteri.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riwin Mirhadi menuturkan implementasi sejumlah stimulus untuk menopang daya tahan dan keberlanjutan usaha terutama bagi UMKM dalam kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang dijalankan oleh lembaga jasa keuangan di Jawa Barat.
“Realisasi kebijakan PEN tersebut diantaranya restrukturisasi kredit telah tersalurkan sebanyak Rp159,5 triliun bagi 2.968 debitur, subsidi bunga mencapai Rp70,8 milyar bagi 189.000 debitur, dan penempatan uang negara mencapai Rp14,8 triliun. Capaian di Jawa Barat ini termasuk yang terbesar
secara nasional karena ekonomi Jawa Barat juga salah satu yang terbesar. Kedepan, OJK akan terus berkomitmen untuk menyiapkan kebijakan guna memitigasi dampak COVID-19,” papar Riwin.
Lebih lanjut, Manajer Pemasaran Mikro Kantor Cabang BRI Bekasi Juanda Mohammad Yamin juga memaparkan, skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai alternatif dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM untuk menjaga kelangsungan usaha di tengah pandemi.
“KUR ditujukan bagi pelaku usaha yang produktif dan layak tapi masih unbankable. KUR ini sekaligus menjawab kebutuhan pembiayaan yang mudah dan murah. Bahkan sekarang kami juga mengeluarkan KUR Super Mikro dengan plafon maksimal Rp10 juta. Tujuannya tentu supaya pelaku ultra mikro dan UMKM ini dapat segara pulih kembali,” ujar Yamin.
Senada, Sekretaris Umum BPC HIPMI
Kabupaten Bekasi Tuti Nurcholifah Yasin menyatakan, kondisi ketidakpastian akibat pandemi COVID- 19 menyebabkan pelaku usaha.
Hal itu baik skala kecil maupun besar, sangat membutuhkan dukungan stimulus untuk membantu,memperbaiki, maupun dan merestrukturisasi usaha.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Teh Puteri, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat, yang telah memfasilitasi dan bersedia mengadakan acara seperti ini, dan mudah-mudahan kedepannya, kita bisa bekerja sama lebih baik lagi,” ungkap Tuti.
Laporan: Muhamad Hafidh