KedaiPena.com – Setelah vakum selama tiga tahun, Yayasan Putera Puteri Maritim Indonesia dengan didukung penuh oleh TNI Angkatan Laut kembali menyelenggarakan Penobatan Putera Puteri Maritim Indonesia 2022.
Ketua Pelaksana Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2022, Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, SH, MH menyatakan para Putera Puteri Maritim Indonesia akan menjadi duta maritim di daerahnya masing-masing.
“Mereka diharapkan bisa membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam terutama yang ada di laut, membantu mengembangkan pariwisata daerah dan mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah khususnya melalui industri wisata bahari,” kata Laksamana Muda Surya, melalui keterangan tertulis, Rabu (5/10/2022).
Pada penyelenggaraan tahun ini, yang berhasil menjadi juara pertama Putera Maritim adalah Chandra Hakiki asal Sumatera Utara dengan nilai 130 dan sebagai juara pertama Puteri Maritim adalah Danela Stephani dengan nilai 130 asal Kalimantan Selatan.
Kedua pemenang ini, mendapatkan penghormatan dengan menerima penyematan selempang secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
Secara lengkap, dewan juri juga menobatkan 8 Finalis Putera Puteri Maritim Indonesia yaitu Runner Up Putera Maritim, Ferdian Aprianto asal Bengkulu dan Puteri Maritim Vianda Nurvidia asal Kalimantan Barat, kategori inovasi dan lingkungan, Putera Maritim Made Ori Sukerta asal Bali dan Puteri Maritim Ghina Oktaviat asal Sumatera Barat, kategori pariwisata, Putera Maritim Akmal Jaya asal Sulawesi Selatan dan Puteri Maritim Shelly Apriyani asal Sumatera Selatan, serta kategori lingkungan, Putera Maritim Muhajir Arif asal Riau dan Puteri Maritim Febriana Sukmawati asal Kalimantan Timur.
Tercatat, pada tahun ini, ada 68 finalis dari 34 provinsi yang mewakili DKI Jakarta, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTB, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, yang menerima pendidikan dan pelatihan selama 10 hari di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta.
Laporan: Ranny Supusepa