KedaiPena.Com – Founder Rumah Indonesia Sehat Hospital BSD, dr Bambang Susanto mengatakan bahwa program Calon Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie membangun satu rumah sakit di tiap kecamatan tidak mudah.
Demikian disampaikan Bambang saat berbincang dengan Kedai Pena, beberapa waktu lalu.
“Alasannya, pemerintahan baru cuma efektif bekerja 3,5 tahun, dari April 2021 saat pelantikan, belum lagi biayanya mahal,” kata Bambang.
“Saya tidak yakin program ini jalan 3,5 tahun. Puskemas saja yang 10 tahun kepemimpinan Airin, tidak semua kecamatan terbangun,” sambung dia.
Saat ini, lanjut dia, puskesmas di Tangsel berjumlah 29. Sementara jumlah kelurahan ada 54.
“Ini yang menyebabkan kita kesulitan program ‘promotion‘ (kesehatan). Dari 54 kelurahan, cuma ada 29, sisanya gak ada puskesmas. Artinya ini kendala, pendistribusian kesehatan di tangsel tidak merata,” papar dia.
“Makanya saat Saraswati (Rahayu Saraswati, calon wakil walikota Tangsel nomor urut 1) bilang 1 puskesmas 1 kelurahan itu realistis, karena memang kita harus sanggup,” lanjut Bambang.
Meski demikian, Bambang masih berharap program Benyamin Davnie yang akan mengirim mantri ke rumah berjalan.
“Ini ideal, saya berharap program bisa jalan,” sambung founder Rumah Sehat Tangsel.
Untuk diketahui, salah satu yang ditawarkan oleh pasangan petahana wakil wali kota Tangsel bersama dengan keponakan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu adalah ketersediaan rumah sakit di setiap kecamatan.
Nantinya, satu Puskesmas di tujuh kecamatan yang ada di Tangsel bakal diubah menjadi rumah sakit tipe C dengan meningkatkan infrastruktur dan fasilitasnya.
Laporan: Sulistyawan