KedaiPena.Com – Untuk membantu pemulihan daerah yang terdampak bencana, Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Puskas Baznas) melakukan analisa dampak bencana untuk menyusun panduan kerja dalam menyusun program intervensi pemulihan ekonomi lokal.
Direktur Puskas Baznas Dr. Irfan Syauqi Beik menyatakan dalam kasus bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala tercatat estimasi kerugian infrastruktur mencapai Rp23,9 triliun di Kota Palu dan Rp773,2 miliar di Kabupaten Donggala.
“Data estimasi kerugian ini kita dapatkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kami melanjutkan penelitian dengan menggunakan sistem Damage and Loss Assesment yang dilakukan tidak lama setelah kejadian. Quick Assesment yang berasal data sekunder ini, kami gabungkan dengan data dari BNPB. Data final akan selesai di bulan November 2018,†kata Irfan saat menemui media di Milenium Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Irfan menyatakan data ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat dan pemegang kepentingan mengenai sektor apa yang bersifat dominan di daerah Palu dan Donggala.
“Dengan data yang menampilkan persentase kerusakan dari setiap jenis industri maupun infrastruktur, akan muncul gambaran terkait recovey ekonomi seperti apa yang sesuai untuk memulihkan perekonomian daerah yang terdampak bencana,†ujar Irfan.
Terkait pertimbangan daerah rawan bencana, Irfan menyatakan juga akan memasukkannya dalam kajian.
“Kami juga akan memasukkan kajian terkait studi geografi wilayah sebagai rekomendasi untuk membangun wilayah Palu dan Donggala. Dan tindakan mitigasi bencana dan edukasi juga sangat penting dalam mempertimbangan pembangunan dan kesiapan menghadapi bencana,†kata Irfan.
Ketua Baznas, Prof Bambang Soedibyo yang juga menemui media menyatakan Baznas selalu hadir dengan 4 tahap dalam memberikan bantuan pada korban bencana, yaitu rescue, relief, recovery dan reconstruction. Dan Bambang menegaskan, bahwa selain mempertimbangkan kajian yang dilakukan oleh Puskas, Baznas juga akan mengikuti apa kebijakan dari pemerintah.
“Bencana merupakan ujian bagi orang yang terdampak bencana dan juga orang yang mengetahui tentang bencana ini. Sehingga inilah yang dilakukan oleh Baznas untuk langsung mengirimkan tim tanggap bencana ke setiap daerah yang terkena bencana,† kata Bambang.
Dan Baznas, menurut Bambang, tidak hanya membantu pada saat rescue atau upaya penyelamatan secara cepat dan tepat saja, tapi juga membantu pada tahap relief, recovery dan rekonstruksi.
“Saat ini kami di Lombok sudah mulai masuk fase recovery dan rekonstruksi. Alhamdulillah banyak pihak yang menyalurkan donasinya melalui Baznas. Total dana yang sudah disalurkan ke Lombok adalah Rp8 miliar,†paparnya.
Sementara untuk Palu dan Donggala, Bambang menyampaikan dari Baznas sendiri, dana yang disalurkan Rp7 miliar.
“Ini tidak termasuk dana fundraising, yang berjumlah sekitar Rp4 miliar. Dan dana yang rencananya akan dilimpahkan oleh UNDP dan Islamic Development Bank, masing-masing 700 ribu dollar Amerika dan 500 ribu dollar Amerika,†tambah Bambang.
Laporan: Muhammad Hafidh