KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPEL) Ubedilah Badrun mengaku ragu dengan tuduhan makar yang dilayangkan kepada sejumlah purnawirawan Polri maupun TNI.
Keraguan Ubed, sapaannya, didasari lantaran aparat Polri maupun TNI memiliki rasa cinta dan dedikasi yang tinggi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sekalipun misalnya benar mereka mau melakukan makar berarti ada kesalahan dalam proses pendidikan tentara dan polisi,” ujar Ubed saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Ubed pun mengingatkan bahwa TNI dan Polri merupakan garda terdepan dalam menjaga kesatuan NKRI sehingga tidak mungkin akan melakukan makar.
“Jika dugaan dari polisi itu benar, maka hal itu menunjukan lembaga kepolisian dan tentara telah gagal,” papar Akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.
Dengan kondisi demikian, Ubed pun mengaku heran, atas tuduhan makar yang dilayangkan kepada purnawirawan jenderal TNI dan kepolisian.
“Saya agak heran dengan negara ini karena mantan kapolda dan jenderal purnawirawan kemudian dituduh jadi aktor dari makar jujur ini agak aneh,” tandas Ubed.
Diketahui, Polisi menetapkan mantan Kapolda Metro Jaya, Komisaris Jenderal (Purn) Polisi Muhammad Sofyan Jacob sebagai tersangka kasus dugaan makar.
Ditetapkan Sofyan Jacob melengkapi deretan purnawirawan jenderal TNI yang ditahan akibat dugaan tindakan makar pada aksi 21-22 Mei yang berujung ricuh.
Laporan: Muhammad Hafid