KedaiPena.Com – Pupuk Indonesia Grup memastikan stok pupuk aman jelang musim tanam di bulan Oktober-Maret 2019 mendatang. Total stok pupuk hingga 12 September 2018 secara Nasional di Lini III & IV, atau di Gudang Kabupaten dan Kios mencapai 1.475.323 ton.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, jumlah tersebut mencapai dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Bahkan jumlah tersebut belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi. Adapun rincian stok nasional Lini III & IV terdiri dari 519.804 ton Urea, 466.608 ton NPK, 136.580 ton Organik, 182.264 ton SP-36 dan 170.067 ton ZA.
Sedangkan realisasi penyaluran hingga 7 September 2018 adalah sebesar 2.623.482 urea, 1.696.364 NPK, 466.529 Organik, 592.773 SP-36 dan 659.369 ZA.
“Dalam rangka persiapan musim tanam ini, kami menugaskan produsen pupuk yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Grup untuk mempercepat proses penyaluran pupuk terutama dari lini II dan III ke lini IV yaitu penyaluran distributor ke kios,†kata Aas dalam keterangan kepada redaksi, Selasa, (18/9/2018).
Dengan begitu, sambung Aas, distributor dan pemilik kios dapat menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga dapat diterima oleh petani tepat pada waktunya.
Selain itu, untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mewajibkan agar setiap distributor menyediakan pupuk non subsidi di masing-masing kios.
“Kami telah menerapkan langkah-langkah pencegahan di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hambatan dalam proses distribusinya melalui mendorong realokasi antar jenis pupuk yang diharapkan selesai sebelum musim tanam tiba,†ungkap Aas.
Tak hanya itu, kata Aas, pihaknya  juga mendorong distributor untuk segera menggambil pupuk di gudang sehingga gudang produsen dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pupuk lainnya apabila terjadi lonjakan permintaan.
Aas menegaskan, pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara siap melayani kebutuhan pupuk Nasional, hingga saat ini Pupuk Indonesia telah mendistribusikan pupuk bersubsidi ke 5.696 Kecamatan seluruh Indonesia.
Didukung dengan 6.288 unit armada truk, 22 unit armada kapal, 14 unit dermaga, 194 rute Voyage Charter Liner, 659 unit gudang Provinsi dan Kqbupaten dengan kapasitas total mencapai 3.105.027 ton dan 1.542 distributor serta lebih dari 40.000 kios yang tersebar di seluruh Nusantara, Pupuk Indonesia siap memenuhi kebutuhan pupuk Nasional.
Aas menambahkan, pihaknya juga berkomitmen menjaga penjualan ekspor sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi Nasional dengan menyumbang devisa Negara dan kembali memperkuat nilai rupiah.
“Hal ini juga merupakan kebanggaan bahwa produk pupuk kami berdaya saing tinggi dan dapat diterima di pasar Internasional†ujar Aas.
Aas pun menegaskan bahwa penjualan ekspor tersebut dilakukan setelah mendapatkan izin ekspor dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pupuk sektor subsidi dalam negeri dan stok minimal sesuai ketentuan yang diatur Permendag No 15 tahun 2013.
Sepanjang Januari-Agustus 2018, Pupuk Indonesia telah mencatatkan penjualan ekspor sebesar 1.081.425 ton yang terdiri dari 616.294 ton Urea, 371.841 ton Amoniak dan 93.290 ton NPK atau dengan total senilai Rp 4,55 Trilliun.
Sebagai produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Indonesia menguasai pasar pupuk Negara-Negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Malaysia, Timor Timor dan Singapore dengan total ekspor sebesar 507.694 ton Urea, 126.170 ton Amoniak, dan 21.301 ton NPK atau senilai Rp 2,67 Triliun.
Selain Asia Tenggara, wilayah Asia Timur seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan masih menjadi tujuan ekspor tertinggi untuk produk-produk tersebut. Tidak hanya wilayah Asia, namun produk Pupuk Indonesia pun telah masuk ke pasar Jordan, USA, Afrika Selatan, Chile, Puerto Rico, dan Peru.
“Ke depannya, untuk lebih meningkatkan ekspor, Pupuk Indonesia akan memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan melalui berbagai kegiatan promosi tingkat Internasional dan juga ikut serta dalam kegiatan misi dagang,†tambah Aas.
Selain mendorong ekspor ke pasar Internasional, Pupuk Indonesia tetap fokus untuk memenuhi kebutuhan stok pupuk Nasional dengan menyediakan stok pupuk dengan jumlah dua kali melebihi ketentuan stok yang ditetapkan oleh Pemerintah sehingga cukup untuk musim tanam Oktober-Maret mendatang.
Total stok pupuk hingga 12 September 2018 secara Nasional di Lini III & IV atau di Gudang Kabupaten dan Kios sebesar 1.475.323 ton. Adapun rincian stok Nasional di Lini III & IV ini terdiri dari 519.804 ton Urea, 466.608 ton NPK, 136.580 ton Organik, 182.264 ton SP-36 dan 170.067 ton ZA.
“Dalam menghadapi musim tanam Oktober-Maret mendatang kami sudah menyiapkan stok pupuk di gudang lini II dan III yang jumlahnya melebihi ketentuan pemerintah sehingga aman untuk musim tanam, kami juga mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang ke distributor dan kios sehingga distributor dan pemilik kios dapat segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga pupuk tidak terlambat diterima oleh petani,†kata Aas.
Sementara itu Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi pencapaian PT Pupuk tersebut. Rini begitu ia disapa mengatakan pupuk Indonesia Grup merupakan satu dari sejumlah BUMN yang selalu mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional melalui ekspor produk yang kualitasnya telah diakui.
“Ekspor ini pun dilakukan setelah memastikan dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri terpenuhi,†kata Rini menimpali Aas.
Laporan: Muhammad Hafidh