KedaiPena.Com – Begawan ekonomi Rizal Ramli mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi yang dimiliki Maluku Utara.
Bahkan di masa lampau, ada satu Pulau Rum di dekat Banda, wilayah Maluku Kie Raha, yang ditukar oleh Belanda dengan Pelabuhan Manhattan yang sekarang menjadi New York kepada Inggris.
“Fakta sejarah itu, katanya,menjadi bukti bahwa Maluku begitu kaya. Betapa berharganya Maluku di abad 16. Dan kini, saatnya Maluku berdiri dan kembali bangkit,” kata dua saat bertandang ke Ternate, Maluku Utara, ditulis Minggu (3/12).
Masyarakat di Provinsi Maluku Utara sejatinya bisa sejahtera. Maluku Utara menurut tokoh nasional itu, menjadi lumbung ikan nasional dan pernah menjadi perhatian bangsa-bangsa Eropa.
“Sejarah ini menjadi bukti bahwa pala, cengkeh, dan rempah yang lain lebih berharga dengan emas,” kata mantan Menko Kemaritiman itu.
Potensi keluatan dan perikanan di Ternate, Maluku Utara yang cukup besar, ekonom senior ini kemudian menyarankan alangkah lebih naik dikombinasikan dengan pariwisata agar pertumbuhan ekonomi bisa cepat, dan kesejahteraan rakyat bisa terwujud.
“Agro wisata dan wisata maritim bisa mempercepat ekonomi Maluku Utara,†kata Menko Ekuin era Gus Dur itu
Yang juga menjadi harapan Rizal Ramli, pimpinan daerah dapat memperjuangkan Dana Alokasi Khusus (DAK).”Sudah saatnya para pimpinan Maluku memperjuangkan bersama sama agar Dana Alokasi Khusus mempertimbangkan aspek ketertinggalan dan luas lautan serta sumber perikanan,” ujarnya.
Dengan strategi pembangunan ini, Rizal Ramli berpendapat, Indonesia bisa membangun tanpa utang. Rizal Ramli kemudian mencontohkan kinerja Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang bisa mengubah kabupaten miskin menjadi kabupaten terkaya di Jawa Timur sebagai daerah pariwisata dan pusat perikanan di Jawa.
Rizal kembali meyakinkan, pariwisata bisa mendorong perekonomian, dengan job kreator yang lebih murah dibandingkan harus membangun industri.
“Karena sektor pariwisata sekarang saja sudah menyumbang devisa nomer dua setelah ekspor kelapa sawit. Sudah mengalahkan ekspor migas,” katanya.
Pariwisata jangan diremehkan, Rizal mengingatkan. Italia, Perancis, dan Spanyol adalah negara yang mengandalkan tourisme.
“Kita akan menjadi lebih bersih menghilangkan budaya jorok. Lebih ramah karena keramahan bersahabat dengan turis,” kata Rizal.
“Sekaligus mengangkat integritas karena orang akan lebih jujur. Dan kejujuran akan menjadi pembicaraan banyak orang untuk datang,” tandas pria yang di kalangan Nahdliyin diberi gelar Gus Romli ini.
Laporan: Muhammad Hafidh