KedaiPena.com – Pengamat Politik Jerry Massie menyatakan penunjukkan Thomas Djiwandono menjadi wakil menteri keuangan dan Suhartoyo sebagai wamen pertanian sangat tepat.
“Saya menilai Partai Gerindra mengirim kadernya bukan asal pilih, Prabowo sangat selektif memilih kadernya. Tidak seperti kemarin-kemarin. Ada banyak lagi menteri bahkan wamen yang tak punya kompetensi yang pilih Jokowi. Beda dengan Prabowo yang menempatkan dua wamen dengan kualitas baik dan punya pengalaman di bidang ini. Jadi memang tahu masalah dan siap kerja di masa transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo,” kata Jerry, Senin (22/7/2024).
Salah satu yang disoroti Jerry adalah Menteri Kominfo, yang menurutnya tidak memiliki kompetensi sesuai untuk jabatan tersebut.
“Dia ditunjuk lantaran Budi merupakan Ketua Projo tapi tak paham dunia IT dan media. Adalagi Menteri yang gagap, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani yang gagal total dengan mengoleksi utang Rp8,400 triliun dan juga membawa currency Rupiah terhadap Dollar Amerika tembus Rp16,400, terburuk kedua dalam sejak bangsa ini berdiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jerry juga menyampaikan pada era Jokowi, kerap terjadi asal memilih menteri yang ditempatkan di kabinet tanpa (experience) pengalaman dan kompetensi (competence), keahlian (expert) banyak yang dipilih mereka yang wrong man dan wrong place.
“Contoh Menkes Budi Gunadi yang tak paham bidang kesehatan. Budi ini hanya manfaatkan kementerian ini lewat sisi bisnis. Menteri Nadiem Makarim yang gagal total di Kemendikbud yang terakhir menghilangkan jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Bahkan pernah hampir menghapus pramuka. Sampai pemalakan lewat UKT,” ungkapnya lagi.
Ia mengaku menaruh harapan besar pada tiga Wamen yang baru dilantik, karena ketiganya adalah figur potensial dan profesional, bukan kaleng-kaleng atau amatiran
“Prabowo sangat cerdas dan selektif dalam menempatkan seseorang baik yang duduk sebagai menteri, wakil menteri dan sèbagainya. Lihat saja mantan Manteri Keuangan era Soeharto, Fuad Bawazier di tempatkan Gerindra sebagai Komut MIND ID di Kementerian BUMN. Saya yakin orang-orang terbaik nantinya akan duduk di kabinet,” kata Jerry.
Ia menegaskan bahwa dalam pengangkatan menteri harus menyertakan aspek kualitas, kompetensi, keahlian dan pengalaman.
“Untuk pengangkatan menteri, Prabowo harus belajar banyak pola, model, strategi dan gaya ala Soeharto. Semua menterinya para ahli di bidangnya jadi saat menjabat tak banyak blunder dan tak ada kebijakan amburadul. Jangan diulang lagi, seperti Menteri Investasi. Jangan lagi Bahlil yang gagal dalam sektor investasi. IPK 2,7 dan tak paham bahasa Inggris, tapi uniknya bisa jadi menteri investasi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa