KedaiPena.Com- Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen alias Gus Nabil menyampaikan aspresiasi mendalam kepada Sekjen Hasto Kristiyanto yang menerima gelar Doktoral dari Universitas Indonesia (UI). Gelar ini didapat Hasto setelah menyelesaikan program studi Kajian Stratejik dan Global (SKSG).
“Menyampaikan apresiasi mendalam kepada Mas Hasto Kristiyanto atas keberhasilannya meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dan IPK 3,92,” kata Gus Nabil, Sabtu,(19/10/2024).
Gus Nabil tak bisa menutupi decak kagumnya atas ke dalam pemikiran dan analis dari Sekjen PDIP baik sidang terbuka promosi doktor beliau—pertama di Universitas Pertahanan dan kini di Universitas Indonesia.
“Melalui kajian yang komprehensif ini, Mas Hasto berhasil merumuskan Tujuh Prinsip Megawati, yaitu kritis, visioner, arah, nilai inti, biopolitik, alignment, dan komitmen, sebagai fondasi kepemimpinan strategis yang relevan dalam menghadapi berbagai dinamika politik,” ungkap Gus Nabil.
Lebih dari itu, kata Gus Nabil, disertasi ini menegaskan pentingnya pelembagaan partai dalam menjaga ketahanan jangka panjang.
“Bukan hanya melalui penguatan struktur organisasi, tetapi juga melalui internalisasi nilai-nilai ideologis yang kuat ke dalam budaya partai. Dengan ideologi Pancasila sebagai core element, PDI Perjuangan berhasil mempertahankan relevansinya sebagai salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia,” beber dia.
Gus Nabil turut menyoroti salah satu konsep menarik yang diperkenalkan dalam disertasi ini adalah Avantgarde Party Institutionalization (API). Menurutnya, ini model ketahanan partai memadukan kepemimpinan strategis dan ideologi untuk memastikan bahwa partai tetap tangguh dan adaptif di tengah tantangan politik masa depan.
“Model ini memberikan peta jalan yang strategis bagi PDI Perjuangan untuk terus berkembang di tengah tantangan populisme, feodalisme, dan praktik politik Machiavellian yang kerap mengancam stabilitas partai,” tegas dia.
Gus Nabil tak menampik keberhasilan Hasto dalam meraih gelar doktor ini bukan hanya sebuah pencapaian akademis, tetapi juga merupakan kontribusi besar bagi partai dan bangsa.
“Saya yakin, karya ini akan menjadi panduan penting bagi para kader PDI Perjuangan dalam menghadapi tantangan di masa depan dan menjaga ketahanan partai di tengah dinamika politik yang terus berubah,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafid