Tak semesra dulu lagi.
Bicara rindu hambar.
Apalagi mengucap cinta.
Tak semesra dulu lagi.
Hanya tawa menggema riang.
Lupa nikmatnya mengucur airmata.
Tak semesra dulu lagi.
keningmu mengerut.
Kulitmu telah keriput.
Sana-sini hanya kentut
Tak semesra dulu lagi.
Meski gaunmu berwarna-warni.
Meski gincu yang kau pakai merah maron.
Tak semesra dulu lagi.
Namun aku masih apel malam ini.
Oleh Pecinta Sastra Makassar, Muhibbin Mistik