‎
JAUH kau berenang
Dari daratan seberang
Merapat
Merayap
‎
Punggungmu luka
Wajahmu merana
Ingin sentuhan pertolongan
‎
Namun semua lintang pukang
Terlanjur kau dianggap menakutkan
Banyak kisah maut pagutan
‎
Dalam geliat cepat merayap
Kaupalingkan wajah
‎
Kau pun sama
 Ingin sup segar
 Sup ular katamu
‎
 Pada semua kawanmu
 Bila kudekat denganmu
 Tamat sudah riwayatku
‎
 Tapi kau harus tahu
 Aku mau jadi santapanmu
 Agar bersih kembali kulitmu
 Mengapa kau diam saja?
 Bahkan kaujadikanku modelmu
‎
 Ular
 Namaku Ular
 Ular malang
 Punggungku terluka
 Ambillah aku
 Mengapa kau diam saja?
‎
Ular itu merayap
Berlalu meninggalkanku
Terdiam
Terpaku
Lalu mematikan perekamku
‎
Pada Ular
Boleh kan kumohon maaf padamu
Agar tak kalah sama ATM
Box itu sering minta maaf
Tatkala enggan mengeluarkan uang
‎
Pada Ular
Engkau teladan
Untuk berserah pada keadaan
Jangan memaksakan kehendak
Tatkala kehidupan
Dipenuhi kedzoliman
‎
Banyak yang biadab                     Â
Kau dan aku
Biarlah tetap jadi makhluk sesungguhnya
Manusia sejati
‎
Hidup nan penuh cinta kasih
Tidak perlu diminta buat memberi
‎
Renungan Zaman, ‎Buanergis Muryono
Demokrasi 2024
Sajak Adhie Massardi, Aktivis Pro Demokrasi Jika politik itu laki-laki Maka demokrasi adalah perempuan Dengan rahim berselimut keadilan Penjaga indung...