KedaiPena.Com – Tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang saat ini berada di peringkat ke-7 di antara negara-negara dunia. Hal ini pun membuat Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan apresiasi.
Menurut cucu Bung Karno ini, semangat gotong royong bisa lebih dioptimalkan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, sehingga ranking pencapaian vaksinasi Indonesia bisa meningkat di tahun depan.
“Insya Allah, di tahun 2022 Indonesia vaksinasinya bisa mendekati negara-negara besar lainnya,” ungkap Puan saat mengunjungi Sentra Vaksinasi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Maming Enam Sembilan Group di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (2/9/2021).
Turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam dan Ketum BPP HIPMI Mardani Maming,
Puan menegaskan DPR bersama pemerintah secara konsisten berkoordinasi untuk menjaga ketersediaan vaksin di dalam negeri, sehingga bisa mempercepat proses vaksinasi yang sedang berjalan.
Menurutnya, masyarakat luas memainkan peran yang sangat vital dalam memacu pencapain target vaksinasi di Indonesia. Ketika vaksin dalam jumlah besar masuk ke Indonesia, baik pemerintah pusat maupun daerah, tidak bisa menunda distribusinya.
“Karena kan vaksin ada masa kadaluwarsanya. Begitu juga harus diperhatikan cara pakai dan menyimpan vaksinnya. Jadi, semua elemen bisa ikut bergotong royong,” terang Puan.
Dirinya juga mengatakan selain vaksinasi, disiplin protokol kesehatan juga perlu digencarkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, vaksinasi saja tidak cukup. Apalagi dengan kecepatan mutasi virus corona dengan berbagai variannya.
“Ingat bahwa rakyat yang sehat adalah syarat untuk ekonomi Indonesia yang kuat,” imbuh Puan.
Mantan Menko PMK ini juga secara khusus meminta peran TNI-Polri di wilayah masing-masing untuk bergotong royong bersama masyarakat mempercepat vaksinasi.
Hal ini penting karena para panitia membutuhkan bantuan TNI-Polri supaya tidak sampai terjadi kerumunan di dalam area sentra vaksinasi
Laporan: Sulistyawan