KedaiPena.Com – Berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan tahun 2013, penyebab kematian sudah bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Dipertegas dengan data SRS 2014 dari Balitbangkes Kemenkes tahun 2014, yang menunjukkan bahwa 3 penyebab kematian tertinggi secara berurut adalah stroke, jantung dan pembuluh darah serta diabetes dan kompilasinya.
Semakin tidak sehatnya gaya hidup masyarakat, dinyatakan Kepala Sub Direktorat Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr,. Theresia Sandra Diah Ratih, sebagai faktor pendorong meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) di masyarakat saat ini.
“Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, kurangnya olahraga, kurangnya asupan buah dan sayur serta meminum alkohol merupakan faktor risiko dari PTM. Sekitar 80 persen itu disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat itu,†kata dr. Sandra saat peluncuran Young Health Programme di Jakarta, ditulis Rabu (15/8/2018).
Tercarat 26,1 persen penduduk kurang aktivitas fisik, 93,5 persen penduduk usia di atas usia 10 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah, 36,3 persen penduduk usia `15 tahun keatas merokok dan 4,6 persen penduduk diatas usia 10 tahun sudah meminum alkohol.
“Ini mendorong Kemenkes untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dan komunitas untuk melakukan pencegahan dini. Ya merubah gaya hidup yang tidak sehat ini mulai di umur yang muda,†ujar dr. Sandra.
Tentunya, menurut dr. Sandra, mengubah gaya hidup ini tidak dapat hanya melibatkan pemerintah saja. Tapi membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak untuk melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
“Dari Kemenkes, sebagai kepanjangan tangan pemerintah, kami mengeluarkan Germas itu, Gerakan Masyarakat Sehat. Nanti akan didukung oleh pihak-pihak lain. Contohnya Young Health Programme ini yang melibatkan perusahaan farmasi Astra Zeneca dan Yayasan Plan Internasional Indonesia. Intinya kita ingin merubah gaya hidup masyarakat sejak mereka berumur 10 tahun,†ujar dr. Sandra.
Senada dengan dr. Sandra, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia (YPII), Dini Widiastuti menyatakan bahwa masa remaja merupakan momen yang penting dalam perkembangan aspek biologis, emosional dan sosial dari kehidupan seorang manusia.
“Inti dari Young Health Programme ini adalah bagaimana mengedukasi remaja dengan cara yang bisa mereka terima, terkait gaya hidup sehat. Juga memberikan kesempatan pada mereka untuk bisa berekspresi secara positif,†kata Dini.
Dini memaparkan ada 4 program yang diharapkan selaras dengan program pemerintah yaitu terkait tembakau, makan sayuran dan buah, alkohol dan rutinitas olahraga.
“Masalah ini adalah masalah besar. Tidak hanya bagi Indonesia tapi juga dunia. Satu-satunya jalan, hanya merubah gaya hidup di usia muda. Karena itu, kami menargetkan pada anak dan remaja usia 10 hingga 24 tahun. Targetnya adalah mencegah perilaku merusak, terutama perilaku merokok,†papar Dini.
Dini menyampaikan dalam menjalankan program ini, YPII tidak hanya melakukan kerja sama dengan komunitas tapi juga menyebarkan melalui digital. Karena tidak dipungkiri, masyarakat saat ini lebih mudah terpapar oleh pengaruh sosial media.
Laporan: Muhammad Hafidh