KedaiPena.Com – Ketua Konvensi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tangerang Selatan (Tangsel), Muhammad Bima Januri mengungkapkan, pihaknya akan mengusung tokoh yang betul-betul paham dengan permasalahan kota ini pada pemilihan wali kota tahun 2020.
“Gagasan yang harus dimiliki tentu harus mengetahui permasalahan Tangerang Selatan, dan apa solusinya. Misalnya, solusi untuk masalah sampah, masalah pungli, masalah tata kota, masalah transportasi. Gagasan itu harus bisa direalisasikan,” ungkap Bima kepada KedaiPena.Com, Kamis (19/9/2019).
Tidak hanya itu, kata dia, calon-calon dari PSI juga harus anti intoleransi, dan terlepas dari politik identitas.
“Calon mana yang siap bersikap toleran, karena ketika jadi kepala daerah, dia tidak menjadi pemimpin salah satu kelompok saja tapi menjadi pemimpin semua masyarakat Tangsel,” tegas dia.
Bima melanjutkan, program unggulan yang harus dipersiapkan oleh para calon adalah soal pendidikan, sekolah di Tangsel ini masih kurang salah satunya, belum lagi adanya pungli dan masalah zonasi.
“Masalah sampah, tata kelola sampah Tangsel yang masih buruk. Serta tata kota dan transportasi umum yang masih kurang, kalau tidak dibenahi mulai sekarang kemacetan akan makin parah dan dibeberapa titik ini sudah terasa,” tegas Bima.
Belum lagi, lanjut Bima, akreditasi RSUD turun, ini juga perlu jadi perhatian. Reformasi birokrasi dalam tata kelola pemerintahan, pelayanan umum yang belum ada peningkatan.
“Kami kira ini hal-hal yang perlu jadi perhatian kepala daerah selanjutnya,” tutur Bima.
Bima melanjutkan, pihaknya tetap optomis walau hanya bermodal 4 kursi di parlemen. Partainya akan tetap mengusung calon wali kota.
“Tapi politik itu kan dinamis, dan tentu PSI memiliki keunggulan sendiri yang dapat kami tawarkan ke teman-teman partai lain,” ungkap Bima.
Bima mengakui pihaknya, juga tidak menutup kemungkinan peluang-peluang kerjasama dengan siapa pun selama cita-cita PSI tetap dipegang teguh dan memiliki kesamaan visi serta misi.
“Ada delapan platform cita-cita PSI, dan semuanya didasari atas kebajikan, keragaman, keterbukaan dan meritokrasi,” tegas dia.
Oleh sebab itu, tegas dia, PSI sangat optimis, akan ikut serta dalam kontestasi Pilwalkot Tangsel tahun depan. PSI siap bersaing dengan kegembiraan.
“Walaupun di Tangsel kita hanya memiliki 4 kursi seperti PSI di Tangsel, tapi kita punya 50 ribu lebih pemilih loyal. Dengan mesin partai yang siap bergerak. Bisa dipastikan tidak ada satupun pemilih kami, yang memilih karena money politik. Mereka memilih karena merasa memiliki perjuangan yang sama,” beber dia.
Konvensi PSI Bukan Formalitas Belaka
Bima memastikan, bahwa konvensi bakal calon wali kota yang dilakukan oleh PSI tidak hanya formalitas belaka. PSI akan penuh keseriusan dalam menjaring calon yang diusung nantinya.
“Yang jelas gini, semua tahapan di konvensi PSI bukan formalitas belaka, kita penuh keseriusan untuk menilai secara independen dari para panelis yang nanti terpilih. Ini yang membedakan dari konvensi lainnya,” kata dia.
“Tahapan administrasi semua berkas akan dicek, termasuk makalahnya. Kemudian ketika tahapan wawancara ada panelis dari eksternal partai yang akan menguji gagasan para calon,” sambung dia.
Nantinya, lanjut Bima, PSI juga akan mengadu setiap gagasan para calon secara umum. PSI Tangsel, ungkap dia, membuka penjaringan tanpa mahar sama sekali.
“Harga yang kami minta adalah komitmen terhadap DNA PSI, bukan berupa materi. Siapapun mereka yang mempunyai kualitas yang bagus kemudian memenuhi persyaratan, ya layak kita dukung,” ungkap Bima.
Laporan: Sulistyawan