KedaiPena.Com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengaku pesimis 245 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang digagas oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bisa selesai pada masa baktinya di tahun 2019.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Muhammad Haekal saat menanggapi fakta bahwa proyek tersebut baru terealisasi 9 persen pada tahun ini.
“Ini sudah separuh jalan lebih, dan baru selesai 9 persen, itu pun infrastruktur. Bagaimana mau selesai dalam 2 tahun terakhir? Saya duga PSN ini banyak pencitraan saja,” sindir Ketua DPP Gerindra itu saat dihubungi di Jakarta, ditulis Kamis (28/9).
Politikus Partai Gerindra ini menduga lambatnya progres realisasi PSN karena rasio anggaran dan kondisi perekonomian yang kurang memadai untuk membiayai proyek-proyek tersebut.
“Mungkin urusan duit ya. Bisa jadi APBN pemasukannya kurang, BUMN udah di-‘leverage’ terus sampai ditambah PMN terus. Ya kebutuhan dananya besar, kondisi ekonomi lesu,” ungkapnya.
Dia pun menuturkan jika semua anggaran yang dimiliki BUMN dipaksakan untuk menyukseskan proyek tersebut, tentunya ada implikasi serius.
“Ya resikonya jeblok BUMN kita demi mengejar ambisi pemerintah. Ya karena APBN terbatas tadi, meskipun dioptimalkan kapasitas leverage BUMN, tapi itukan namanya utang, infrastruktur ‘pay back’-nya lama, itu pun kalau sesuai proyeksi. Kalau tidak tercapai, bisa-bisa BUMN kelilit utang yang tidak sanggup dibayar,” jelas dia.
Untuk diketahui, kata dia, ada salah satu BUMN yang dianggap berpotensi bisa menggerus keuangan negara.
“Baru-baru ini menteri keuangan menyurati Jonan dan Rini tentang keuangan PLN yang semakin berbahaya buat keuangan negara karena terlalu banyak proyek padahal keuangan gak mendukung,” bebernya.
“Jadi intinya penerintah terlalu ambisius. Niat hati ingin memeluk gunung, tapi tangan tak sampai. Harus ditinjau ulang jumlah PSN ini. Jangan sampai kita bangkrut gara-gara ambisi ini,” pungkas Haekal.
Laporan: Muhammad Hafidh