KedaiPena.Com– Ekonom Ferry Latuhihin meminta pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dapat memperbaiki dan mengevaluasi sejumlah beban warisan ekonomi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ferry menilai, meskipun mengusung konsep keberlanjutan, Prabowo-Gibran harus memperbaiki sejumlah program yang dirasa kurang efektif dan malah menjadi beban dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Satu warisan ekonomi, dilanjutkan tapi memang harus diperbaiki,” kata Ferry, Selasa,(17/9/2024).
Ferry lantas membeberkan, sejumlah permasalahan dan program yang bakal menjadi beban Prabowo-Gibran ke depan. Pertama, kata dia, soal pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka 5 persen.
Baca Juga: Politikus Senior PDIP Harap Prabowo Pegang Komitmen Wujudkan Zaken Kabinet
“Gini pencapaian Jokowi berupa infrastruktur buat trans Sumatra dan Trans Jawa sampai Papua sana. Tapi kalau dilihat dari kinerja ekonomi (pertumbuhan ekonomi) tidak beranjak dari 5 persen,” tegas dia.
Ferry turut menyinggung sejumlah perusahaan pelat merah yang mengalami kebangkrutan akibat beban dari nafsu pembangunan infrastruktur Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Banyak proyek (infrastruktur) yang menghasilkan kebangkrutan kayak karya akibat pembangunan infrastruktur mereka pada kolaps. Waskita karya dan yang lain, korbannya vendor dan suppailer,” kata Ferry.
Tak hanya itu, Ferry menyinggung, soal pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur. Ferry mengaku ragu bila secara komersial IKN akan dapat diandalkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Banyak proyek lain seperti IKN, saya sendiri sebagai ekonom tidak optimis ya bahwa IKN akan menjadi sesuatu kota yang secara kormesial dapat diandalkan,” ungkap Ferry.
Ferry juga mengingatkan, soal turunnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Dari 57 juta jiwa menjadi 47 juta. Bagi Ferry hal tersebut sangatlah mengkhawatirkan.
“Lebih dari itu terakhir kita mengikuti berita yang memberitakan turunya middle income kelas kita dari 57 juta menjadi 47 juta. Ini sangat mengkhawatirkan bagi pemerintah baru nanti terutama Pak Prabowo dan Mas Gibran,” pungkas dia.
Laporan: Tim Kedai Pena