KedaiPena.Com- Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung garapan Perusahaan Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) kembali menjadi sorotan. Penyebabnya, ialah banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten Bandung.
Sorotan itu disebabkan lantaran adanya laporan dari masyarakat sekitar soal keberadaan titik banjir baru yang diakibatkan proyek yang dikerjakan pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) yang merupakan salah satu penanggungjawab dari proyek tersebut memberikan tanggapan soal permasalahan banjir yang diduga terjadi karena proyek kereta cepat.
Kepala Biro Komunikasi Publik PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja, berharap agar pemerintah daerah dapat segera berkoordinasi dengan pihak KCIC jika memang terjadi banjir di pemukiman yamg diduga disebabkan oleh proyek tersebut.
“Kalau memang ada masalah yang timbul (misalnya) di pemukiman ada genangan dan banjir, ya KCIC harus membuka komunikasi dan memberikan solusi kepada pemerintah daerah,” kata Endra kepada KedaiPena.Com, Kamis, (7/5/2020).
Endra pun meminta, agar Pemerintah Daerah (Pemda) juga proaktif untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan KCIC bilamana memang terjadi banjir.
“Pemdanya harus proaktif dan KCIC harus tangani. Pemda yang memonitor apakah nantinya dibuat saluran drainase atau bagaimana,” tegas Endra.
Endra mengatakan, jika pemda dan KCIC saling berkomunikasi dan berkoordinasi akan dapat menemukan solusi dari masalah yang terjadi.
“Pemda dengan KCIC dengan pihak investor duduk bersama di titik mana saja masih ada masalah,” ungkap Endra.
Endra menambahkan, untuk persoalan banjir yang terjadi dipemukiman memang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah bukan pusat.
“Jadi begini kalau yang kita yang berkaitan dengan fungsi publik seperti banjir di jalur tol itu anggung jawab kementerian PUPR. Karena tol merupakan jalur logistik dan ekonomi,” tandas Endra.
Sebelumnya, Legislator asal dapil Jawa Barat, Ahmad Najib Qodratullah menyoroti permasalahan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung beberapa hari terakhir ini.
Najib mengaku banyak mendapatkan laporan sejak dibangunnya jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung oleh Perusahaan Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) maka banjir tak terelakkan.
“Banjir di sepanjang lintasan adakah salah urus atau dalam perancanaan? Yang jelas rakyat tetap jadi korban,” ungkap Najib kepada wartawan, Rabu, (6/5/2020).
Laporan: Muhammad Hafidh