KedaiPena.Com – Protes kekerasan oknum TNI AU Lanud Soewondo terhadap Jurnalis di Kota Medan, Sumatera Utara berbuntut panjang, lomba Foto dan Video yang diselenggarakan oleh Puspen TNI pun terkena imbas dan menuai penolakan.
Hal itu sebagaimana pernyataan resmi Ketua Kamerawan Jurnalis Indonesia (KJi) Andi Riccardi, yang dengan tegas menyatakan pihaknya menolak berpartisipasi dalam kegiatan itu.
“Kepada Seluruh Pengurus KJI di seluruh Indonesia. Perihal diadakannya lomba foto dan video oleh Puspen TNI, kami yang tergabung dalam organisasi profesi Kamerawan Jurnalis Indonesia menyatakan sikap menolak berpartisipasi mengikuti lomba foto dan video dalam rangka HUT ke-71 TNI 2016, dengan tema Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional,†kata Ketua KJi, Andi Riccardi, Selasa (30/8).
Menurut Andi, sikap KJI ini bentuk solidaritas atas tindak kekerasan yang di lakukan oknum-oknum TNI AU Lanud Medan terhadap dua jurnalis yakni Array Argus (Tribun Medan) dan Andry Safrin (MNC TV).
Dua awak Jurnalis itu tengah melakukan peliputan aksi unjuk rasa warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin, 15 Agustus 2016 lalu.
“Array dan Andry menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Sejati, Kota Medan. Andry mengalami luka serius pada dada dan perut hingga mendapat bantuan pernafasan dengan oksigen. Selain itu tulang rusuk dan leher Andry juga patah,†kata Andi.
Diketahui, Puspen TNI akan menggelar lomba foto dan video hari TNI ke-71 tahun 2016. Lomba itu diperuntukkan kepada jajaran Penerangan TNI, Awak Media dan Mahasiswa. Lomba yang akan diumumkan 26 September mendatang itu akan memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah.
(Dom)