KedaiPena.Com – Demi mempromosikan wisata gunung dan pelestarian lingkungan di Indonesia, sejumlah pendaki yang menamai diri tim ekspedisi ‘7 Summits in 100 Days’ melakukan pendakian ke tujuh gunung tertinggi di Ibu Pertiwi.
Tujuh gunung yang didatangi oleh tim ekspedisi ‘7 Summits in 100 Days’ antara lain ialah, Bukit Raya Kalimantan, Binaiya Maluku, Latimojong Sulawesi, Kerinci Sumatera, Semeru Jawa Timur, Rinjani NTB dan terakhir Cartensz Pyramid Papua.
Pendaki bidang eksternal ‘7 Summits In 100 Days’ Tri Hardiyanto Pranata Putra mengatakan, bahwa pendakian ini akan dilakukan dalam beberapa kategori, di antaranya kategori wanita tercepat, pria tercepat, pria tertua tercepat. Dan nantinya, akan dibukukan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
“Untuk tim ekspedisi ini sendiri terdiri dari tiga orang yang di antaranya diisi oleh dua pria dan satu perempuan. Mereka ialah mantan menteri pertanian periode 2004-2009 Anton Apriyantono (58), selaku Ketua Ekspedisi, Mila Ayu Hariyanti (28) pendaki, serta saya sendiri Tri Hardiyanto Pranata Putra (27),” jelas dia kepada KediPena.Com, Rabu (8/11).
Kemudian, dia menjelaskan, setelah kegiatan pendakian tujuh gunung ini selesai dengan pencapaian ke puncak, timnya akan segera melakukan promosi di luar negeri bekerja sama dengan KBRI.
“Dengan total anggaran yang dihabiskan sekitar Rp900 juta, target tim kita bukan hanya domestik tetapi juga mancanegara. Karena keindahan gunung Indonesia sangat luar biasa,” ungkap dia.
Untuk diketahui pendakian tim ‘7 Summits 100 Days’ saat ini sudah mencapai dua puncak dari tujuh gunung. Pada tanggal 10-18 Oktober mereka telah melakukan pendakian ke Gunung Bukit Raya, Kalimantan yang kemudian dilanjutkan tanggal 23-31 Oktober ke Gunung Binaiya, Maluku.
Dalam penggalangan dana, tim ‘7 Summits in 100 Days’ menjalin kerja sama dengan Sinar Mas, Bank Mandiri, Bank Mega, Bakrie and Brothers dan beberapa produk pendakian lokal, seperti Avtech dan Consina.
“Besok dari, tanggal 9 November kami akan bertolak ke Sulawesi untuk mendaki Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan sampai tanggal 13 November, sekaligus memperingati Hari Pahlawan,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh