KedaiPena.Com – Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Heri Gunawan mengatakan, bahwa program pengentasan kemiskinan yang digagas oleh Pemerintahan Jokowi-JK saat ini masih sangat jauh dari kata baik.
“Dapat terlihat masyarakat lagi-lagi hanya jadi objek dari pada target ‘proyek’ pemerintah, yang mana hasilnya, yang miskin tetap saja. Bahkan, baru-baru ini dilaporkan bertambah sebesar 6.900 orang,” jelas Heri di Jakarta, Selasa (8/8).
“Padahal ketimpangan malah semakin lebar karena hampir menyentuh angka 40 persen. Artinya, ada 1 persen orang yang menguasai 40 persen kekayaan nasional. Sedang 99 persen sisanya dibiarkan tergantung, tidak mandiri, dan rentan terpojok dalam kemiskinan,” sambung Heri.
Tidak hanya itu, kata Heri, pemerintah pun sampai saat ini belum bisa memaksimalkan sektor-sektor invetasi yang produktif bagi masyarakat banyak.
“Investasi untuk mengerek sektor-sektor produktif seperti UMKM serta sektor pertanian-kelautan-perikanan masih belum maksimal. Padahal, sebagian besar masyarakat kita hidup dan bekerja di sektor itu, bahkan lebih dari 50 persen,” cibir Heri.
Heri pun melanjutkan, kegagalan pengetesan kemiskinan tersebut diakibatkan oleh rencana pembangunan pemerintah yang salah dan sangat jauh dari prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan keadilan sosial.
Pembangunan semacam itu, tegas Politikus Gerindra ini, lahir dari suatu model ekonomi neoliberalisme yang menghadirkan pembangunan dengan gebyar-gebyar kemewahan di tengah-tengah kemiskinan.
“Pembangunan infrastruktur di tengah-tengah kecemburuan akibat ketimpangan yang lebar. Pembangunan yang hanya dikuasai oleh segelintir orang yang membentuk kartel, dan cenderung mengarah kepada kartelisme,” tandas Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh