KedaiPena.Com – Warga masyarakat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Ariel menceritakan, bahwa Balai Besar TNGGP sebenarnya sempat mempunyai program pemberdayaan masyarakat lokal dengan memberikan pendidikan alam.
“Waktu dulu pihak taman nasional menggandeng dan membantu masyarakat tentang konservarsi, ekosistem dan pariwisata serta memberikan pendidikan alam. Namun sekarang sudah tidak lagi,” papar dia kepada KedaiPena.Com, Senin (17/4).
Padahal, kata Ariel, jika berbicara soal kunjungan wisatawan lokal dan internasional yang masuk ke TNGGP, sebenarnya program pemberdayaan masyarakat lokal tidak boleh dihentikan.
“Kesiapan buat masyarakat untuk menyambut wisatawan yang melimpah saat ini tidak ada. Artinya etika berbisnis wisata, sifat dan etika berbahasa, sikap dan lain-lainya, mereka (warga sekitar) tidak punya,” jelas dia.
Semestinya, lanjut dia, dalam hal ini dinas pariwisata daerah bersama Balai Besar TNGGP yang harus mengambil ahli untuk mengembangkan masyarakat lokal di sekitaran wilayah TNGGP.
“Mestinya kan dinas pariwisatanya bisa ikut membantu TNGGP untuk memberikan pelatihan kegiatan dan bimbingan agar masyarakat sekitar bisa menjadi profesional dalam menyambut wisatawan,” beber dia.
“Karena sekarang jika kita melihat dari WC-nya saja sangat tidak layak. Lalu juga banyak pemandu wisata taman nasional yang belum banyak memahami banyak soal TNGGP ini sendiri,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh