KedaiPena.Com- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusomo mengungkapkan alasan program unggul Presiden RI Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis baru bisa terlaksana pada Januari 2025.
Menurutnya Rahayu, terlaksana program makan bergizi gratis di Januari 2025 lantaran anggarannya baru tersedia tahun depan.
“Anggarannya baru ada, untuk tahun depan jadi sesederhana makan gizi gratis ini dibutuhkan upaya sangat besar,” kata Rahayu di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Senin,(28/10/2024).
Rahayu menjelaskan, program makan bergizi gratis tidak bisa dilaksanakan terburu-buru lantaran Presiden RI Prabowo Subianto masih harus menyesuaikan.
Rahayu mengingatkan, jika Prabowo Subianto baru terpilih Februari dan ditetapkan ditetapkan sebagai Presiden RI pada Maret-April tahun 2024.
“Perlu adanya tim sinkronisasi nah tim itu tugasnya kemarin itu,” beber keponakan Prabowo Subianto ini.
Tak hanya itu, kata Anggota DPR RI ini, perlunya melihat postur APBN terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Rahayu menuturkan, postur APBN tahun 2025 yang ditetapkan pemerintahan Jokowi harus diubah menyesuaikan susunan kabinet Presiden Prabowo Subianto saat ini.
“Jadi harus dilihat dari APBN yang diajukan pemerintah untuk 2025 yang artinya harus diubah juga dan dengan kabinet baru harus ada adaptasi yang dilakukan, perubahan yang dilakukan dari APBN yang diajukan untuk 2025,” pungkas Rahayu.
Sekedar informasi, Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan mulai menjalankan program andalannya ‘Makan Bergizi Gratis’ mulai awal Januari 2025 mendatang. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menekankan bahwa meskipun mulai berjalan pada tahun mendatang, tetapi hingga saat ini pemerintah masih menggodok skema yang tepat.
Hal ini disampaikannya usai melaksanakan Retreat Kabinet Merah Putih bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024).
“Ya Insyallah, Insyallah doakan januari sudah bisa jalan tetapi karena keterbatasan fiskal belum bisa semuanya, jadi kita akan konsentrasi dulu ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan,” ujarnya kepada wartawan.
Laporan: Muhammad Hafidh