KedaiPena.Com – Bulog menjadi salah satu perusahaan negara yang ikut dalam program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Pertanian. Program ini sendiri sedianya juga akan melibatkan BUMN-BUMN lain.
Program ini sendiri diimplementasikan di sembilan kabupaten di Jawa Barat, yaitu Indramayu, Karawang, Purwakarta, Majalengka, Sumedang, Cianjur, Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya.
Direktur Pengembangan Bisnis Bulog Imam Subowo mengatakan program ini nantinya juga akan memungkinkan untuk mengembangkan bahan pangan selain padi. Bahkan, termasuk diversifikasi pangan selain beras padi.
“Kemungkinan untuk mengembangkan bahan pangan lain sangat besar. Untuk daerah – daerah tertentu kan tidak memproduksi padi seperti di Sumenep kan memproduksinya jagung,†ujar dia saat ditemui di Syenergy Lounge, Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2018).
Imam begitu ia disapa menuturkan, kemungkinan-kemungkinan pengembangan bahan pangan lain juga bisa terealisasikan. Bahan pangan seperti jagung, singkong hingga kedelai juga bisa direalisasikan.
“Jagung kan bisa lalu mungkin kedelai. Nanti kita akan kembangkan mungkin ketela, singkong,†imbuh Imam lagi.
Namun demikian, Imam mengakui, pengembangan bahan pangan tersebut masih menemui kesulitan lantaran petani kerap menemui kendala seperti akses pasar dan permodalan.
“Oleh sebab itu modal kita ubah misalnya selama ini kita ke tengkulak. Modalnya kita ubah dari bank. Nah tapi ada kewajiban jual nah pada saat yang sama kota informasikan kalau mau jual ke Mitra BUMDES Bersama (MBB) atau Mitra BUMDES Nusantara (MBN) sehingga mereka gausah nyari-nyari lagi pasarnya,†pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh